Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, mendapatkan bantuan beras sebanyak 200 ton dari Yayasan Sarana Hubungan Harmonis Sejahtera (SHHS) untuk percepatan penanganan warga terdampak COVID-19.

"Adanya bantuan beras ini karena kami khawatir nanti terjadi lockdown di Surabaya," kata  Pembina Yayasan Sarana Hubungan Harmonis Sejahtera Soedomo Mergonoto saat menyerahkan langsung bantuan beras kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Balai Kota Surabaya, Jumat.

Menurut Soedomo, akibat wabah COVID-19, bisnis saat ini sudah mulai sepi. Belum lagi karyawan harian sudah sulit bertahan, karena beberapa perusahaan banyak yang memberhentikan karyawannya.
 
"Ada yang berhenti karena tidak digaji lagi, ada yang di-PHK dan ada pula yang hanya digaji 30 persen. Nah, situasi seperti ini akan rawan kriminal. Kasihan juga karyawan-karyawan yang diberhentikan itu, sehingga yayasan ini menggalang dana dan kita berikan bantuan 200 ton beras ini,"  ujarnya.
 
Soedomo mengatakan, bantuan sementara ini baru 200 ton beras, namun nantinya akan memberikan bantuan lagi sesuai dengan kebutuhan yang diminta oleh Pemkot Surabaya. 

"Kalau butuh sembako ya nanti kita belikan sembako. Tergantung permintaan bu wali kota, sehingga apapun yang kita belikan nantinya sesuai dengan kebutuhan dalam menangani COVID-19 ini," ujarnya.

Ketua Yayasan Sarana Hubungan Harmonis Sejahtera Heru Budihartono menambahkan dana yang digunakan untuk membeli beras 200 ton dan diserahkan kepada Pemkot Surabaya itu murni dari para alumni sekolah Xin Zhong. Mereka bersama-sama mendonasikan dana melalui Yayasan Sarana Hubungan Harmoni Sejahtera. 

"Jadi, 200 ton beras itu nilainya sebesar Rp2 miliar. Itu murni dari donasi para alumni semuanya," kata dia.
 
Heru mengatakan, sekarang ini kondisi negara, termasuk Kota Surabaya sedang sakit. Makanya, dia mengaku sangat senang karena sudah bisa berpartisipasi dalam membantu penanganan wabah COVID-19 ini. 

"Selanjutnya, bu wali kota butuh apa dalam menangani ini, kita pasti akan sumbang. Ibu yang menjadi komando, kita di belakangnya," ujarnya.
 
Ia berharap marabahaya ini bisa segera hilang dan warga Kota Surabaya bisa selamat semuanya. Ia juga berharap warga bisa mematuhi apa yang dianjurkan oleh pemerintah, termasuk larangan untuk tidak bergerombol. 

"Itu yang paling penting. Mudah-mudahan ini cepat selesai dan semuanya sehat," ujarnya.
 
Sementara itu, Koordinator Protokol Pemerintahan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan terima kasih kepada mereka yang telah memberikan bantuan kepada Pemkot Surabaya. 

Ia sangat bersyukur karena semua pengusaha, semua yayasan dan berbagai pihak lainnya merasakan pengorbanan Wali Kota Risma demi Kota Surabaya.
 
"Makanya sekarang ini bantuan semakin banyak yang masuk, seperti hari ini 200 ton beras. Mereka tadi juga menyampaikan bahwa tidak hanya ini saja, bu wali  kota ingin apa, mereka akan memberikan bantuan tersebut," kata Eri.
 
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota  (Bappeko) Surabaya ini juga menjelaskan bahwa berbagai bantuan ini menunjukkan para investor yang ada di Kota Surabaya, benar-benar menjadi bagian dalam membangun Kota Surabaya. 

"Nanti penyalurannya akan dibagi oleh bu wali kota kemana saja. Ada yang ke masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan ada yang terdampak COVID-19. Tapi yang pasti mereka ini siap juga memberikan bantuan APD kepada pemerintah kota untuk menunjang rumah sakit," katanya.





 
 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020