Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, akan memfungsikan Gedung Kampus I Politeknik Kediri, untuk observasi bagi warga Kota Kediri yang menjadi pekerja migran atau orang-orang dari daerah epicentrum dan kembali pulang ke kota itu.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengemukakan nantinya warga Kota Kediri yang menjadi pekerja migran atau warga yang datang ke Kota Kediri akan dikarantina selama 14 hari di ruang observasi yang telah disiapkan tersebut.

"Kalau sehat boleh kembali ke masyarakat kalau ada gejala langsung dikirim ke rumah sakit. Jadi, kami akan ambil tindakan tegas bagi masyarakat Kota Kediri yang datang ke sini. Kami akan cek dulu di sini," kata Abu Bakar di Kediri, Kamis.

Sementara itu, terkait dengan penurunan penumpang angkutan umum, pihaknya juga meminta bus tidak diperkenankan menurunkan penumpang di lokasi sembarangan dan harus di terminal.

"Bus sudah tidak boleh lagi menurunkan penumpang sembarangan. Saya minta kepada seluruh masyarakat taati aturan, instruksi yang telah diberikan pemerintah untuk keselamatan seluruh masyarakat Kota Kediri," kata Wali Kota.

Wali Kota juga meninjau secara langsung persiapan ruang observasi yang bertempat di Gedung Kampus I Politeknik Kediri tersebut. Ruang observasi itu akan diperuntukkan bagi warga Kota Kediri yang menjadi pekerja migran atau orang-orang dari daerah epicentrum.

Saat meninjau lokasi tersebut, Wali Kota Kediri juga didampingi oleh Sekretaris Daerah Kota Kediri Budwi Sunu dan beberapa Kepala OPD terkait.

Di ruang observasi tersebut telah disiapkan delapan ruangan dengan kapasitas kurang lebih 50 tempat tidur. Selain itu, di ruang observasi tersebut juga terdapat kurang lebih 15 kamar mandi yang juga siap untuk digunakan. Adapula fasilitas tempat cuci tangan yang ada di ruang observasi.

Di Kota Kediri, kini sudah terdapat dua warga yang positif terinfeksi virus corona. Jumlah orang sehat dalam risiko (ODR) mencapai 573 orang, orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 87 orang, dan pasien dalam pengawasan (PDP) satu orang.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020