Pasien yang terinfeksi virus corona asal Kabupaten Blitar, Jawa Timur, yang dirawat di RSUD Pare, Kabupaten Kediri, kini kondisinya semakin membaik dan menunggu evaluasi sebelum dinyatakan sudah negatif corona (sembuh).
"Masih menunggu hasilnya. Kondisi pasien membaik dan ini menunggu hasil (tes pemeriksaan kesehatan) dari Surabaya," kata Juru Bicara Tim Komunikasi Penanganan COVID-19 Kabupaten Kediri dr Bambang Triono di Kediri, Rabu.
Baca juga: RSUD Pare rawat pasien positif corona
Pihaknya terus mengevaluasi kondisi pasien asal Kabupaten Blitar tersebut. Yang bersangkutan juga masih di ruang isolasi menunggu kondisinya pulih kembali.
Pemkab Kediri telah membuat deklarasi dengan organisasi profesi kesehatan terkait penanganan COVID-19. Ada 11 rumah sakit yang bekerja sama untuk memeriksa pasien dengan gejala yang mirip infeksi virus corona.
Baca juga: Pemkab Kediri gandeng 11 rumah sakit rujukan penanganan COVID-19
Selain RSUD Pare, Kabupaten Kediri, rumah sakit lainnya adalah RS Toeloengredjo, RS Amelia, RS Aura Syifa, RSUD SLG, dan beberapa rumah sakit swasta lainnya. Di rumah sakit itu diharapkan disediakan ruang isolasi untuk merawat pasien.
"Kami sikapi pergerakan kasus, sehingga ke depan rumah sakit mulai mempersiapkan diri untuk mempunyai ruang isolasi. Jika suatu saat dibutuhkan, bukan ke RS Pare, tapi masih bisa menggunakan rumah sakit lainnya. Kami berharap persiapkan diri mulai ruangan agar ketika dibutuhkan siap," ujar dr Bambang.
Baca juga: Kisah suami ditolak masuk rumah saat baru pulang kampung karena takut corona
Di Kabupaten Kediri, per 23 Maret 2020 ada 493 orang dengan risiko (ODR). Mereka sebelumnya pernah singgah di daerah yang ditemukan kasus virus corona positif atau kontak dengan pasien positif corona.
Selain itu, untuk orang dalam pemantauan (ODP) ada 16 orang, dan pasien dalam pengawasan (PDP) ada dua orang. Kemudian, ada satu orang yang positif terinfeksi virus corona. Ia adalah warga Kabupaten Blitar, dan dinyatakan positif terinfeksi pada Minggu (22/3).
Baca juga: Pemkot Kediri alokasikan anggaran Rp20,3 miliar untuk penanganan COVID-19
Pemkab Kediri meminta agar masyarakat berhati-hati dan selalu menjaga kebersihan. Jika pernah singgah di daerah yang ditemukan pasien positif virus corona dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri. Sesuai protokol adalah 14 hari dan jika tidak ada gejala sakit mirip terinfeksi virus corona, yang bersangkutan dinyatakan sehat.
Pemkab juga menganjurkan agar warga menghentikan kegiatan yang berpotensi mengumpulkan banyak orang, seperti "car free day", pentas seni, pertandingan olahraga, tempat wisata, upacara atau apel bersama.
Pemkab juga mengalihkan aktivitas belajar mengajar di rumah. Selain itu, untuk pendidikan nonformal juga diliburkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Masih menunggu hasilnya. Kondisi pasien membaik dan ini menunggu hasil (tes pemeriksaan kesehatan) dari Surabaya," kata Juru Bicara Tim Komunikasi Penanganan COVID-19 Kabupaten Kediri dr Bambang Triono di Kediri, Rabu.
Baca juga: RSUD Pare rawat pasien positif corona
Pihaknya terus mengevaluasi kondisi pasien asal Kabupaten Blitar tersebut. Yang bersangkutan juga masih di ruang isolasi menunggu kondisinya pulih kembali.
Pemkab Kediri telah membuat deklarasi dengan organisasi profesi kesehatan terkait penanganan COVID-19. Ada 11 rumah sakit yang bekerja sama untuk memeriksa pasien dengan gejala yang mirip infeksi virus corona.
Baca juga: Pemkab Kediri gandeng 11 rumah sakit rujukan penanganan COVID-19
Selain RSUD Pare, Kabupaten Kediri, rumah sakit lainnya adalah RS Toeloengredjo, RS Amelia, RS Aura Syifa, RSUD SLG, dan beberapa rumah sakit swasta lainnya. Di rumah sakit itu diharapkan disediakan ruang isolasi untuk merawat pasien.
"Kami sikapi pergerakan kasus, sehingga ke depan rumah sakit mulai mempersiapkan diri untuk mempunyai ruang isolasi. Jika suatu saat dibutuhkan, bukan ke RS Pare, tapi masih bisa menggunakan rumah sakit lainnya. Kami berharap persiapkan diri mulai ruangan agar ketika dibutuhkan siap," ujar dr Bambang.
Baca juga: Kisah suami ditolak masuk rumah saat baru pulang kampung karena takut corona
Di Kabupaten Kediri, per 23 Maret 2020 ada 493 orang dengan risiko (ODR). Mereka sebelumnya pernah singgah di daerah yang ditemukan kasus virus corona positif atau kontak dengan pasien positif corona.
Selain itu, untuk orang dalam pemantauan (ODP) ada 16 orang, dan pasien dalam pengawasan (PDP) ada dua orang. Kemudian, ada satu orang yang positif terinfeksi virus corona. Ia adalah warga Kabupaten Blitar, dan dinyatakan positif terinfeksi pada Minggu (22/3).
Baca juga: Pemkot Kediri alokasikan anggaran Rp20,3 miliar untuk penanganan COVID-19
Pemkab Kediri meminta agar masyarakat berhati-hati dan selalu menjaga kebersihan. Jika pernah singgah di daerah yang ditemukan pasien positif virus corona dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri. Sesuai protokol adalah 14 hari dan jika tidak ada gejala sakit mirip terinfeksi virus corona, yang bersangkutan dinyatakan sehat.
Pemkab juga menganjurkan agar warga menghentikan kegiatan yang berpotensi mengumpulkan banyak orang, seperti "car free day", pentas seni, pertandingan olahraga, tempat wisata, upacara atau apel bersama.
Pemkab juga mengalihkan aktivitas belajar mengajar di rumah. Selain itu, untuk pendidikan nonformal juga diliburkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020