Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan 600 bed atau tempat tidur untuk ruang observasi bagi orang dalam pemantauan (ODP) terkait virus corona atau COVID-19 di kompleks Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM).

"Di gedung milik BPSDM Surabaya ada 450 bed, sedangkan di Malang terdapat 150 bed. Total 600 bed kami siapkan jika memang dibutuhkan," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di sela peninjauan ruang observasi di Kantor BPSDM di Surabaya, Selasa.

Baca juga: Jatim laporkan tidak ada kasus baru positif COVID-19

Pada peninjauan tersebut, Gubernur didampingi Koordinator Rumpun Kuratif Gugus Tugas Corona Jatim sekaligus Dirut RSUD dr Soetomo dr Joni Wahyuhadi, Kepala Bappeda Jatim Mohammad Rudy Ermawan Yulianto, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi dan beberapa kepala OPD lainnya.

Menurut dia, ruangan-ruangan di kompleks BPSDM secara persiapan sudah sesuai, seperti ruang penginapan, ruang olahraga, ruang bersantai dan lainnya.

Baca juga: 10 ribu APD dari Pemprov Jatim dibagikan ke rumah sakit rujukan

Mantan Menteri Sosial itu juga menjelaskan bahwa antara asupan gizi, olahraga dan motivator menjadi kesatuan untuk observasi sehingga ODP bisa segera pulih.

"Saya tadi keliling ruangan dan sudah siap digunakan jika dibutuhkan. Ini sebagai persiapan apabila ada yang perlu diobservasi dan kami siap," ucap Khofifah.

Baca juga: 62 rumah sakit di Jatim jadi rujukan penanganan COVID-19

Di tempat sama, Koordinator Rumpun Kuratif Gugus Tugas Corona Jatim dr Joni Wahyuhadi menyampaikan bahwa ruangan di kompleks gedung BPSDM hanya sebagai observasi bagi orang dalam pemantauan.

"Kalau timbul gejala klinis tentunya ke rumah sakit. Di sini nanti tenaga medis bisa secara berkala dan memantau. ODP itu sehat kok," katanya.

Baca juga: Jatim status darurat bencana COVID-19

Sementara itu, Kepala BPSDM Jatim Aries Agung Paewai mengatakan digunakannya sebagian tempat sebagai ruang observasi tidak mengganggu aktivitas karena saat ini sedang tidak ada pendidikan serta pelatihan.

"Bagi pegawai juga demikian, tidak akan terganggu karena gedungnya memang berbeda. Begitu juga bagi warga sekitar, kami pastikan tidak mengganggu karena jauh dan tidak ada aktivitas di luar gedung nantinya jika memang digunakan sebagai observasi," katanya.

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020