Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad menyebutkan keberadaan industri pinjaman uang berbasis teknologi atau fintech lending bisa menjadi pilihan ketika seseorang menerapkan bekerja di rumah, karena merebaknya pandemi virus corona penyebab COVID-19. 

"Fintech lending dapat menjadi solusi bagi mereka yang ingin mendapatkan akses pendanaan tanpa perlu bertatap muka, sehingga bisa membantu perputaran roda perekonomian Indonesia di tengah krisis," kata Tauhid di Surabaya, Senin.

Ia mengatakan, social distancing membuat masyarakat fokus ke beberapa sektor yang menopang antisipasi penyebaran virus corona, misalnya seperti industri makanan dan kesehatan, namun bukan berarti sektor lain, seperti fintech lending, tidak dapat bertumbuh di situasi saat ini. 

"Ada pilihan untuk fintech lending, namun perlu melihat situasi ketidakpastian seperti saat ini,” ujar Tauhid kepada wartawan.

Ia mengatakan, saat ini industri melaju di tengah situasi ekonomi yang ikut tidak menentu, sehingga perlu segera mengambil langkah strategis supaya masyarakat tetap mendapatkan akses pembiayaan.

"Salah satu cara yang pernah disebutkan adalah menurunkan suku bunga yang dianggap dapat menarik perhatian publik. Di berbagai negara, suku bunga pinjaman di tengah situasi virus ini menjadi rendah sekali, bahkan sampai nol persen. Jika suku bunga tinggi, potensi NPL (non performing loan) semakin meningkat. Ini bisa menjadi pukulan balik untuk industri fintech lending,” katanya. 

Dia menyarankan industri fintech lending perlu melihat situasi ini sebagai kesempatan yang baik untuk memperkenalkan lagi industri yang masih baru di Indonesia. 

"Cara lainnya, misalnya perusahaan dapat membuat fasilitas tambahan, seperti mengadakan program diskon atau hal menarik lainnya," katanya.

Sementara itu Ketua Harian Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Kuseryansyah mengatakan, industri harus tetap optimistis di tengah kondisi pembatasan sosial karena isu virus corona saat ini. 

"Saya yakin fintech lending memiliki sistem yang dibutuhkan masyarakat saat ini, yakni proses yang seluruhnya secara digital, dapat memproses pinjaman dengan cepat tanpa bertele-tele, dan yang terpenting adalah transparansi," katanya.

Sementara itu Head of Corporate Affairs salah satu perusahaan fintech lending UangTeman, Roberto Sumabrata mengaku tetap berkomitmen memberikan akses pembiayaan kepada masyarakat, agar tetap bisa memanfaatkan layanan pinjaman melalui daring secara optimal. 

Roberto mengatakan UangTeman juga telah menyiapkan layanan tambahan untuk membantu dan memudahkan masyarakat melalui teknologi finansial. 

"Apalagi, perkembangan terkait isu COVID-19 ini berdampak pada perekonomian masyarakat. Kami sangat prihatin dan memahami kondisi yang terjadi, karena itu kami sedang menyiapkan layanan tambahan dalam mendukung perekonomian Indonesia," katanya.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020