PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) menggiatkan pemesanan layanan logistik secara dalam jaringan bagi para pelanggannya dan penyemprotan disinfektan secara intensif, sebagai tindak lanjut imbauan pemerintah untuk pencegahan virus corona atau COVID-19 di dalam kegiatan operasionalnya.

"Saat ini kami tetap berusaha untuk melakukan kegiatan operasional dengan normal dan mendukung upaya pencegahan penyebaran virus corona. Salah satu di antaranya dengan menambah frekuensi sanitasi dan disinfektasi di beberapa kantor dan depo kontainer," ujar GM Commercial PT SPIL Jimmy Liesensia dalam keterangan tertulis di Surabaya, Kamis.

SPIL melakukan tindakan pencegahan terutama pada operasional, baik saat loading pengambilan barang hingga proses pengantaran barang. Area depo kontainer untuk pekerjaan stuffing (pengisian barang) maupun stripping (pengeluaran barang) juga dipastikan kebersihannya, termasuk memasang beberapa cairan pembersih tangan dan melakukan penyemprotan disinfektan untuk mencegah penularan virus corona.

Tidak hanya pencegahan pada bagian operasional, lanjut Jimmy, karyawan dan tamu perusahaan yang akan memasuki kantor juga rutin dicek dengan menggunakan alat pendeteksi suhu tubuh agar dapat mengetahui kondisi karyawan.

"Karyawan yang merasa kurang sehat disarankan untuk tidak memaksakan diri bekerja, harus istirahat di rumah dan memeriksakan diri ke rumah sakit rujukan," katanya.

Sedangkan untuk meminimalkan risiko penularan, SPIL mengimbau kepada semua pelanggannya untuk menggunakan aplikasi mySPIL dalam setiap proses logistik. Aplikasi mySPIL telah dijalankan sejak 2016 dan saat itu merupakan aplikasi pertama dalam industri logistik di Tanah Air. 

Melalui aplikasi itu, jelas Jimmy, pelanggan tidak hanya bisa membuat pemesanan, e-SI, e-BL, dan melakukan pembayaran melalui virtual account, namun juga bisa melihat posisi barang yang dikirim.

Fokus utama dari penerapan teknologi digital ini untuk meningkatkan layanan pengangkutan kepada pelanggan, baik untuk angkutan pelayaran laut (shipping) maupun darat (trucking). "Dan pengguna mySPIL setiap tahunnya selalu mengalami kenaikan," tambah Jimmy.

Tercatat hingga akhir 2019, persentase pengguna mySPIL telah melebihi angka 80 persen. "Tentunya penggunaan aplikasi ini akan mempermudah aktivitas pekerjaan logistik, di mana para pelanggan tidak perlu risau akan operasional bisnisnya. Termasuk juga harus repot-repot antre di tengah imbauan untuk social distancing dan limited work from home," ungkap Jimmy.

Dihubungi terpisah, Ketua Persatuan Pengusaha Pelayaran Nasional Indonesia atau INSA (Indonesian National Shipowners Association) Kota Surabaya Stenvens H. Lesawengen mengemukakan bahwa saat ini pengiriman barang melalui transportasi pelayaran mengalami penurunan dan kemungkinan kondisi ini masih berlangsung hingga akhir Lebaran mendatang.

"Kami berharap semuanya cepat pulih dan disiplin mengikuti standar prosedur yang sudah diatur oleh pemerintah agar penyebaran virus corona ini bisa diminimalisasi," kata Stenvens, sambil mencontohkan penanganan dan upaya pemulihan yang dilakukan China dalam menangani COVID-19.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020