Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, menganggarkan dana taktis sebesar Rp1,8 miliar untuk mengantisipasi dan penanggulangan virus corona jenis baru (COVID-19), terutama untuk penyediaan kamar isolasi serta pengadaan sarana dan prasarana medis, seperti alat pelindung diri (APD) dan semacamnya.

"Anggaran itu sudah disiapkan untuk memenuhi kebutuhan sarana medis dan layanan medis terkait antisipasi corona," kata Direktur RSUD dr. Iskak Tulungagung dr. Supriyanto, Sp.B, FINACS, M,Kes di Tulungagung, Selasa.

Ia menjelaskan, anggaran tersebut telah siap diambilkan dari APBD Tulungagung 2020, yang bisa dimanfaatkan untuk mempersiapkan segala keperluan pengobatan dan perawatan pasien terduga maupun orang dalam pemantauan yang sedang dirawat di RSUD dr. Iskak.

"Termasuk keperluan sarana dan prasarana, seperti kelengkapan APD, baik untuk pasien maupun untuk perawat," katanya.

Meskipun demikian, dia tidak menyebutkan besaran anggaran yang dibutuhkan khusus untuk penanganan pasien kasus terduga corona.

Dokter Pri mengaku tidak bisa mengestimasi alokasi itu karena setiap pasien yang diduga mengalami kondisi klinis mirip kasus COVID-19, biasanya memiliki gejala yang berbeda-beda..

"Tapi berapapun biaya yang dibutuhkan (untuk perawatan pasien) akan ditanggung oleh pemerintah," katanya.

Hingga saat ini RSUD dr. Iskak telah dua kali merawat dengan standar prosedur penanganan tinggi terhadap pasien terduga corona.

Keduanya, kata dokter Pri, ditangani dengan profesional dan sterilisasi tinggi di ruang isolasi khusus standar penanganan COVID-19.

Dari dua kasus itu, katanya, hasil uji lab kesemunya dinyatakan negatif sehingga kedua pasien yang masuk di waktu berbeda itu bisa dipulangkan. 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020