Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur mengajak warganya untuk rajin mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir guna menangkal penyakit yang ditularkan oleh berbagai jenis kuman dan virus, termasuk virus corona  atau Covid-19 yang saat ini telah menjadi wabah global termasuk di Indonesia.

Wali Kota Madiun Maidi mengatakan seperti yang ditekankan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bahwa warga Indonesia, dan khususnya Kota Madiun tidak perlu panik dan ketakutan akan ancaman penyebaran virus Corona. Yang perlu dilakukan adalah selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, di antaranya dengan mencuci tangan pakai sabun.

"Corona sudah menjadi wabah internasional dan masalah dunia. Tetapi, Kota Madiun masih kondusif sampai saat ini. Kondusifitas ini tetap harus dijaga dengan hidup sehat," ujar Wali Kota Maidi dalam kegiatan Rapat Koordinasi Pejabat Pemerintah Daerah di halaman Balai Kota Madiun, Sabtu (7/3) malam. 

Kegiatan yang dikonsep dialog interaktif dengan tema Sosialisasi Kota Madiun Sehat tersebut membahas tentang virus corona. Mulai dari definisi, cara penularan, pencegahannya, hingga upaya yang harus dilakukan jika tergolong orang dengan risiko (ODR), maupun penanganan jika terpapar virus tersebut.

Sesuai yang ditegaskan oleh Presiden Jokowi, bahwa musuh terbesar Indonesia dalam memerangi wabah corona adalah adanya rasa cemas, panik, hoaks, dan ketakutan yang berlebihan di masyarakat. Padahal, penyebaran virus tersebut dapat ditangkal dengan menerapkan hidup sehat sehari-hari, di antaraya dengan rajin mencuci tangan pakai sabun.

Untuk itu, Wali Kota Maidi meminta masyarakat tidak perlu khawatir. Selain diminta terus menerapkan hidup sehat, Kota Madiun juga memiliki fasilitas rumah sakit yang lengkap. Bukan hanya milik Pemerintah Kota. Tapi juga rumah sakit provinsi. Bahkan, Kota Madiun juga memiliki rumah sakit khusus paru-paru. Seandainya muncul "suspect", penanganannya dipastikan akan maksimal.

"Tidak perlu cemas. Fasilitas kesehatan cukup lengkap di sini. Juga tidak perlu panik dengan membeli barang kebutuhan secara besar-besaran. Termasuk juga masker," kata Maidi.

Perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Madiun dr Tauhid Islami, SpOG menyebut memakai masker saja belum cukup efektif untuk menangkal penularan corona. 

"Hal itu, karena virus corona masih bisa menembus pori-pori masker. Sebab ukurannya sangat kecil, bahkan lebih kecil dari pori-pori masker," kata dokter Tauhid.

Ia menjelaskan, hal penting yang dilakukan agar terbebas dari penularan virus, termasuk virus corona adalah rajin mencuci tangan pakai sabun di air mengalir. Kemudian, hindari menyentuh bagian mata, mulut, dan hidung karena tangan manusia rawan kotor dan dapat menyebarkan virus saat menyentuh wajah tanpa sadar. 

"Lalu, selalu jaga jarak dengan orang yang batuk dan bersin, serta penggunaan masker bagi yang sakit saja agar virus corona yang dikeluarkan melalui batuk dan bersin oleh si penderita tidak menyembur dan menempel ke orang lain," katanya.

Ia menjelaskan virus corona tidak menular lewat udara, sebab ia tidak memiliki sayap. Namun, virus itu menempel pada cairan. 

"Saat bersin cairan bisa keluar hingga sejauh dua meter. Kalau tidak pakai masker cairan yang keluar saat bersin atau batuk itu dikhawatirkan menempel pada orang di dekatnya. Virus bisa masuk kalau cairan itu mengenai mata, hidung, dan mulut. Makanya, masker perlu untuk yang sakit," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan dan KB Kota Madiun dr Agung Sulistya Wardani mengatakan sejauh ini tidak ada temuan kasus corona di Kota Madiun. Namun, terdapat 22 orang yang masuk kategori orang dalam risiko, karena baru pulang dari negara yang positif memiliki kasus corona.

"Dari 22 orang tersebut, sejauh ini masih tersisa empat ODR yang kami pantau karena belum lewat dari masa pantau selama 14 hari. Sedangkan lainnya telah lewat dari masa pantau selama 14 hari dan dinyatakan sehat," kata dr Wardani. 

Pihaknya optimistis empat ODR ini tidak terjangkit corona karena sejauh ini terpantau oleh dinkes setempat dalam kondisi sehat.

"Pada prinsipnya mereka ini sehat. Tetapi sesuai prosedur tentu harus dipantau setidaknya sampai 14 hari yakni selama masa inkubasi," katanya.

Selain berdialog, acara tersebut juga diselingi dengan sosialisasi tata cara mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir yang baik dan benar oleh para dokter dari Dinkes Kota Madiun.

Suasana sosialisasi semakin semarak dengan adanya hiburan musik angklung dari Yogyakarta serta hidungan nasi dan wedangan gratis dari pemkot.

Kegiatan rapat kerja tersebut juga dihadiri Forkopimda, tokoh masyarakat, pemuka agama, hingga masyarakat Kota Madiun. 

Sosialisasi Kota Madiun Sehat dan ajakan untuk rajin mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir guna menangkal penyakit yang ditularkan oleh berbagai jenis kuman dan virus, termasuk Corona juga dilakukan oleh Pemkot Madiun di kegiatan "Sunday Market" yang digelar di Taman Bantaran Lalu Lintas pada Minggu (8/3) pagi. (*)

 

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020