Wali Kota Malang Sutiaji berkunjung ke Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada Jumat hingga Sabtu (6-7 Maret) dan ditemui langsung Bupati Abdullah Azwar Anas saat kunjungan hari kedua untuk berbagi tentang pengembangan daerah.

Dalam kunjungan kerjanya ke Banyuwangi, Wali Kota Sutiaji juga membawa segenap kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan para camat. Sebelumnya mereka telah berkeliling ke sejumlah instansi dan lokasi pelayanan publik Banyuwangi untuk melihat langsung transformasi pengelolaan layanan publik hingga tata kelola daerah.

"Kami berterima kasih kepada Banyuwangi yang telah menerima kedatangan kami untuk belajar berbagai hal. Dua hari saya melihat banyak hal positif. Mohon izin Pak Anas, setelah ini bergantian secara bergelombang staf kami akan sering ke Banyuwangi untuk transfer knowledge dan skill untuk kami terapkan serupa di Kota Malang. Mereka kami wajibkan belajar kemari," ujar Sutiaji dalam sambutannya.

Ia mengatakan bahwa perubahan yang dialami Kabupaten Banyuwangi dalam kurun sepuluh tahun terakhir begitu luar biasa. Salah satunya dalam mengubah image yang dulunya negatif justru sekarang menjadi primadona baru wisata di Indonesia.

Selain itu, yang membuat Wali Kota Sutiaji tertarik meniru Banyuwangi adalah perubahan pola pikir birokrasinya.

"Ini yang benar-benar saya ingin tahu caranya. Birokrasi di sini mampu menjadi pengungkit daerah dan mereka bekerja keras. Karena saya lihat sendiri staf bapak yang kerja tidak mengenal waktu dan loyal. Apa ilmunya ya Pak Anas? kok bisa menginjeksi semangat semacam itu ke birokratnya," kata Sutiaji.

Pada kesempatan itu, juga dilakukan penandatanganan kesepahaman bersama (MoU) tentang kerja sama Pengembangan Smart City antara Kota Malang dan Kabupaten Banyuwangi.

"Saya melihat tata kelola pemerintahan Banyuwangi begitu maju berkat penerapan teknologi informasi. Begitu juga dengan program Smart Kampung. Banyuwangi berhasil membuat efektif dan efisien pelayanan publik di desa-desa. Ini yang ingin kami pelajari untuk mendorong pelaksanaan Smart City di Kota Malang," ucap Sutiaji.

Sementara itu, Bupati Abdullah Azwar Anas mengapresiasi kedatangan Wali Kota Malang beserta jajarannya di Banyuwangi, karena Pemkot Malang menjadikan Banyuwangi sebagai benchmark pengelolaan pemerintahan dan penerapan kota pintar.

"Kota Malang selama ini sudah lebih dulu maju dari Banyuwangi. Kami merasa juga ada banyak hal yang perlu kami ambil sebagai contoh dari berbagai kemajuan di Kota Malang," kata Bupati Anas.

Azwar Anas mengatakan, sejatinya setiap daerah memiliki kesempatan masing-masing yang bisa dikembangkan, tinggal bagaimana mengelola dan mengemasnya. Banyuwangi mengambil diferensiasi atau perbedaan dari daerah lain berdasarkan potensi wilayah yang dimiliki.

Salah satunya, Pemkab Banyuwangi mengambil kebijakan memajukan pariwisata karena daerah punya potensi alam yang mendukung. Apalagi pariwisata juga terbukti ampuh menggerakkan peran serta warga dan menggerakakkan ekonomi.

"Misalnya saja, kami gelar kompetisi selancar internasional, karena kami punya potensi  pantai dan ombak yang baik. Juga menggelar balap sepeda International Tour de Banyuwangi Ijen, yang menyusuri keindahan alam Banyuwangi," paparnya.

Sedangkan dari sisi pemerintahan, kata Anas, terus memacu reformasi birokrasi, salah satunya lewat penyaringan SDM pemerintahan yang ketat sejak awal.

Terkait Smart Kampung, lanjut dia, awalnya dicetuskan oleh Banyuwangi sebagai cara untuk mengatasi permasalahan jarak dan waktu, mengingat  wilayah Banyuwangi yang luas.

"Dengan Smart Kampung, kini warga desa yang jaraknya tiga jam dari kota bisa mendapatkan layanan yang cepat dan mudah. Mereka tidak perlu jauh-jauh ke kota hanya untuk mengurus surat administrasi kependudukan," katanya.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020