Sebanyak 3.000 masker dibagikan gratis oleh Lembaga Falakiyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (LF PCNU) Kabupaten Gresik, Jawa Timur di beberapa titik wilayah itu, menyusul terjadinya kelangkaan barang tersebut di sejumlah tempat setelah pengumuman adanya wabah virus corona di berbagai daerah.

Wakil Ketua LF PCNU Kabupaten Gresik Muchyiddin Hasan di Gresik, Kamis mengatakan, pembagian masker gratis juga bagian dari kepekaan sosial yang dilakukan lembaga NU, menyikapi krisis virus corona hingga menyebabkan masker langka.
 
Video Oleh A Malik Ibrahim

"Keberadaan masker di pasaran mendadak langka, bahkan harganya terpantau naik drastis.Di tengah kelangkaan itu kami justru membagikan 3.000 masker secara gratis kepada masyarakat," kata Muchyiddin ditemui di Alun-alun Gresik.

Ia mengatakan, ada empat titik pembagian masker gratis yang dilakukan di Kabupaten Gresik, di antaranya di MTs NU Trate Gresik, SMA NU 2 Gresik, SMP Mualimat NU Gresik dan Alun-alun depan Masjid Jamik Gresik.

"Tujuan pembagian masker ini agar masyarakat lebih sehat dalam kehidupan sehari-hari. Masker ini kami bagikan gratis kepada masyarakat dan pelajar," katanya, menjelaskan.

Dia mengatakan, 3.000 masker yang dibagikan gratis berasal dari stok gudang LF PCNU Kabupaten Gresik.

"Memang kami lihat dari 3.000 ini masih kurang. Tapi kemampuan kami masih sebatas itu. Mungkin di lain kesempatan bisa kita bagikan lagi bersama komunitas lain," paparnya.

Selain membagikan masker karena menyikapi virus corona, kata Muchyiddin, pihaknya juga akan melakukan dzikir dan doa yang diamalkan para kiai, dan berharap virus corona tidak masuk ke daerah ini.

Sementara itu, Kepala Sekolah Mts NU Trate, Muslikah mengaku sangat senang mendapat pembagian masker dari Lembaga Falakiyah PCNU Kabupaten Gresik.

"Alhamdulillah dapat masker gratis karena langka dan menjadi barang mahal. Anak-anak saya imbau untuk menyimpan dulu, kalau butuh bisa dipakai, kalau orang lain seperti saudara tetangga butuh bisa diberikan," tuturnya.

Pihaknya mengaku setiap pagi setelah sholat dhuha juga menggelar baca Al Quran kemudian sholawat saat jam kosong.

"Anak-anak juga kami minta membaca sholawat thibbil qulub untuk membentengi seluruh tubuh kita karena yang menjaga adalah Allah SWT," katanya. (*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020