Pemerintah Kabupaten Jember fokus mengangkat reruntuhan rumah toko atau ruko yang ambruk ke sungai (Kali) Jompo pada hari kedua setelah amblesnya Jalan Sultan Agung dengan menggunakan alat berat.
"Penanganan bencana Kali Jompo di Jalan Sultan Agung Jember pada hari ini fokus pada pengangkatan reruntuhan bangunan ruko di sungai," kata Pelaksana tugas Sekretaris DPU Bina Marga Jember Danang Andriasmara di Jember, Selasa.
Baca juga: Gubernur Jatim minta pembongkaran ruko akibat amblesnya Jalan Sultan Agung dipercepat
Menurut dia, petugas harus menghancurkan beton penyangga ruko sebelum mengangkatnya ke jalan dan penghancuran itu dilakukan dengan menggunakan alat berat.
"Ada empat alat berat yang disediakan di lokasi kejadian yang terdiri dari tiga ekskavator dan satu stonebreaker," tuturnya.
Baca juga: Jember tetapkan status darurat bencana terkait amblesnya Jalan Sultan Agung (Video)
Saat ini, pihaknya fokus menggunakan stonebreaker untuk menghancurkan beton dari penyangga toko lama, kemudian eskavator mengangkut material yang sudah pecah itu ke badan jalan.
Setelah material beton selesai diangkat, lanjut dia, maka selanjutnya adalah mengangkat besi-besi bekas beton yang sudah dihancurkan tersebut.
"Petugas akan menggunakan crane untuk mengangkat besi-besi bekas beton karena crane akan berusaha menarik besi-besi bekas beton yang sudah dihancurkan," katanya.
Baca juga: Jalan Sultan Agung di Jember ambles sepanjang 94 meter (Video)
Ia menjelaskan, pihaknya butuh waktu sekitar tiga hari untuk mengevakuasi material sepuluh ruko yang ambruk ke sungai.
"Untuk pembongkaran 10 ruko yang kedua masih didiskusikan dengan konsultan," ujarnya.
Baca juga: Jalan Sultan Agung Jember ambles akibatkan 10 ruko ambruk
Selain empat alat berat yang sudah ada, hari ini juga akan datang alat berat lainnya bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan pemerintah pusat.
Informasi yang dihimpun di lapangan, pembersihan material ruko yang ambruk di sungai sempat dihentikan karena naiknya debit air Kali Jompo di bagian hulu.
Di samping pengangkutan material reruntuhan bangunan, PLN Jember memindahkan sejumlah saluran yang terdampak bencana.
Plh Manajer PLN UP3 Jember Prasetyo Agung Pambudi menjelaskan pihaknya mulai mengamankan sejumlah aset PLN yang terdampak.
"Untuk tahap awal pengamanan aset yang terdampak, kami melakukan pemadaman, kemudian menarik aset dan barang yang berpotensi membahayakan jiwa masyarakat sekitar," katanya.
Rencana ke depan, lanjutnya, PLN akan melakukan perbaikan jaringan kontruksi karena runtuhnya bangunan ruko berdampak pada 14 sampai 17 pelanggan, namun kini sudah dapat diatasi.
"Selain itu ada dua travo dan lima tiang listrik yang juga terdampak, sehingga terjadi kerusakan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) saja dan hanya jaringan saluran rumah," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Penanganan bencana Kali Jompo di Jalan Sultan Agung Jember pada hari ini fokus pada pengangkatan reruntuhan bangunan ruko di sungai," kata Pelaksana tugas Sekretaris DPU Bina Marga Jember Danang Andriasmara di Jember, Selasa.
Baca juga: Gubernur Jatim minta pembongkaran ruko akibat amblesnya Jalan Sultan Agung dipercepat
Menurut dia, petugas harus menghancurkan beton penyangga ruko sebelum mengangkatnya ke jalan dan penghancuran itu dilakukan dengan menggunakan alat berat.
"Ada empat alat berat yang disediakan di lokasi kejadian yang terdiri dari tiga ekskavator dan satu stonebreaker," tuturnya.
Baca juga: Jember tetapkan status darurat bencana terkait amblesnya Jalan Sultan Agung (Video)
Saat ini, pihaknya fokus menggunakan stonebreaker untuk menghancurkan beton dari penyangga toko lama, kemudian eskavator mengangkut material yang sudah pecah itu ke badan jalan.
Setelah material beton selesai diangkat, lanjut dia, maka selanjutnya adalah mengangkat besi-besi bekas beton yang sudah dihancurkan tersebut.
"Petugas akan menggunakan crane untuk mengangkat besi-besi bekas beton karena crane akan berusaha menarik besi-besi bekas beton yang sudah dihancurkan," katanya.
Baca juga: Jalan Sultan Agung di Jember ambles sepanjang 94 meter (Video)
Ia menjelaskan, pihaknya butuh waktu sekitar tiga hari untuk mengevakuasi material sepuluh ruko yang ambruk ke sungai.
"Untuk pembongkaran 10 ruko yang kedua masih didiskusikan dengan konsultan," ujarnya.
Baca juga: Jalan Sultan Agung Jember ambles akibatkan 10 ruko ambruk
Selain empat alat berat yang sudah ada, hari ini juga akan datang alat berat lainnya bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan pemerintah pusat.
Informasi yang dihimpun di lapangan, pembersihan material ruko yang ambruk di sungai sempat dihentikan karena naiknya debit air Kali Jompo di bagian hulu.
Di samping pengangkutan material reruntuhan bangunan, PLN Jember memindahkan sejumlah saluran yang terdampak bencana.
Plh Manajer PLN UP3 Jember Prasetyo Agung Pambudi menjelaskan pihaknya mulai mengamankan sejumlah aset PLN yang terdampak.
"Untuk tahap awal pengamanan aset yang terdampak, kami melakukan pemadaman, kemudian menarik aset dan barang yang berpotensi membahayakan jiwa masyarakat sekitar," katanya.
Rencana ke depan, lanjutnya, PLN akan melakukan perbaikan jaringan kontruksi karena runtuhnya bangunan ruko berdampak pada 14 sampai 17 pelanggan, namun kini sudah dapat diatasi.
"Selain itu ada dua travo dan lima tiang listrik yang juga terdampak, sehingga terjadi kerusakan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) saja dan hanya jaringan saluran rumah," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020