PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun menyediakan alat pembersih tangan mengandung bahan aktif alkohol 60 persen untuk menghilangkan kuman pada tangan di sejumlah stasiun guna mencegah penyebaran virus corona.

"Penyediaan hand sanitizer tersebut merupakan bagian dari upaya PT KAI untuk memberikan edukasi agar para pengguna jasa KA lebih meningkatkan kewaspadaannya terhadap bahaya penyebaran virus corona. Terlebih kereta api sebagai salah satu moda transportasi yang memiliki mobilitas tinggi," ujar Manajer Humas PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko kepada warawan di Madiun, Selasa.

Menurut dia, penyediaan alat pembersih tangan tersebut dilakukan di tujuh stasiun besar yang ada di wilayah Daop 7 Madiun, yakni di Stasiun Madiun, Stasiun Nganjuk, Stasiun Kertosono, Stasiun Jombang, Stasiun Kediri, Stasiun Tulungagung, dan Stasiun Blitar.

Alat pembersih tangantersebut dapat digunakan oleh para penumpang, baik yag akan naik kereta maupun penumpang yang telah turun dari kereta untuk membersihkan tangan dari kuman dan bakteri.

Selain menyediakan alat pembersih tangan, dalam upaya memberikan edukasi dan pencegahan penyebaran virus corona, Daop 7 Madiun sebelumnya juga telah melakukan pembagian masker, pemasangan spanduk dan "roll banner" yang berisi peringatan virus corona di wilayah kerjanya.

Dalam kegiatan tersebut, Daop 7 Madiun telah membagikan total 5.500 masker kepada para penumpang dan petugas yang ada di lapangan.

"Selain menyediakan hand sanitizer yang ditempatkan di beberapa titik di stasiun besar tertentu, Daop Madiun juga menyediakan pos kesehatan untuk pemeriksaan kondisi tubuh penumpang maupun calon penumpang KA," kata dia.

Ixfan mengimbau, warga yang merasakan gejala-gejala gangguan pernapasan, demam, dan merasa kurang enak badan bisa untuk memeriksakan kesehatannya di pos kesehatan yang telah disediakan di stasiun.

"Bagi penumpang yang mengalami seperti gejala awal virus corona sebaiknya memeriksakan diri ke rumah sakit dan menunda perjalanannya," kata Ixfan.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi telah mengumumkan secara resmi tentang adanya dua WNI asal Kota Depok, Jawa Barat, yang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 setelah melakukan kontak dengan warga negara Jepang yang telah terlebih dahulu positif virus tersebut.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyatakan masalah dua WNI positif corona tersebut menjadi kasus Covid-19 pertama di Indonesia.

Saat ini dua WNI tersebut sedang menjalani perawatan intensif di ruang isolasi Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso di Sunter, Jakarta Utara. (*)
 

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020