Jemaah umrah yang berada di Bandara Internasional Juanda Surabaya mengaku kecewa batal berangkat ke Tanah Suci, menyusul keputusan Kerajaan Arab Saudi yang menangguhkan layanan ibadah umrah sebagai salah satu langkah proaktif guna menangkal masuk dan menyebarnya virus COVID-19 ke wilayah itu.

Salah satu anggota jemaah umrah, Syaifullah Maksum, saat ditemui di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis, mengaku sangat kecewa dengan keputusan pembatalan yang mendadak itu.
 
Video Oleh Indra Setiawan

"Keputusan hari ini dan langsung berlaku hari ini juga. Tadi pagi infonya ada yang berangkat, tetapi juga akan dikembalikan ke Indonesia," katanya.

Baca juga: Arab Saudi tangguhkan pelayanan umrah untuk cegah penyebaran virus corona

Syaifullah mengaku memiliki beban mental, terutama kepada tetangga dan juga keluarga yang dipamiti terkait dengan kepergian mereka untuk menjalani ibadah umrah.

"Kalau bisa segera dilakukan diplomasi antara kedua negara, Indonesia dengan Arab Saudi, apalagi Indonesia termasuk negara yang berstatus negatif virus COVID-19," katanya.

Baca juga: Biro perjalanan Sidoarjo belum terima informasi resmi penangguhan umrah

Pada kesempatan yang sama, Eva Arafah, pengelola travel Dallas Wisata, mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa berbuat banyak dengan keputusan mendadak itu.

"Tadi sudah boarding, sebagian sudah ada yang memasukkan bagasi barang-barangnya, tetapi dibatalkan," katanya.

Baca juga: KBIHU Muhammadiyah beri pemahaman jamaah umrah terkait keputusan Arab Saudi

Ia mengaku membawa sekitar 190 orang jaksa yang akan diberangkatkan ibadah umrah ke Tanah Suci, Mekkah, namun gagal berangkat.

"Harapan kami semoga bisa kembali seperti sediakala supaya para jemaah ini tidak kecewa," katanya.

Sebelumnya, keputusan Kerajaan Arab Saudi menangguhkan layanan umrah merupakan salah satu langkah proaktif guna menangkal masuk dan menyebarnya virus COVID-19 ke wilayah setempat.

Baca juga: Presiden hargai sikap Arab Saudi tangguhkan layanan umroh demi cegah Corona

Dalam pernyataan yang diterima ANTARA di Jakarta, KBRI Riyadh menjelaskan langkah-langkah pencegahan, antara lain menghentikan sementara warga negara asing masuk ke Kerajaan Arab Saudi dalam rangka ibadah umrah serta ziarah ke Masjid Nabawi.

Kemudian, menghentikan WNA masuk ke Kerajaan Arab Saudi dengan menggunakan visa kunjungan wisata bagi mereka yang datang dari negara-negara yang terkena wabah virus corona (COVID-19), merujuk kepada kriteria yang ditetapkan oleh lembaga kesehatan terkait Pemerintah Kerajaan.

"Menghentikan lalu lintas keluar masuk wilayah Kerajaan Arab Saudi dengan menggunakan fasilitas ID Card-kartu tanda penduduk nasionalnya bagi warga negara Arab Saudi dan warga negara dari negara-negara anggota Gulf Cooperation Council (GCC) lainnya (Oman, Kuwait, Qatar, Bahrain, Persatuan Emirat Arab)," demikian pernyataan KBRI Riyadh.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020