Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meminta seluruh guru untuk fokus dan menyukseskan program prioritas pemerintah, salah satunya penguatan sumber daya manusia (SDM).

"PGRI harus memiliki peran penting. Target pemerintah saat ini adalah penguatan SDM, guru menjadi garda terdepan untuk menyiapkannya," ujar Bupati Anas saat menghadiri penutupan Konferensi PGRI di Hotel New Surya, Jajag, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis.

Penguatan SDM, lanjut dia, tidak hanya dilakukan di hilir, akan tetapi juga di hulu. Mulai menyiapkan sumber daya manusia dari PAUD, TK, sekolah dasar dan seterusnya.

Untuk mewujudkannya, kata Anas, para guru harus fokus pada skala prioritas, yakni perlu segera dikonsolidasi oleh para guru ke depan dengan meningkatkan angka harapan sekolah.

"Saat ini, angka putus sekolah di Banyuwangi sudah cukup menurun. Dengan adanya sejumlah inovasi seperti Garda Ampuh, SAS dan lain sebagainya. Ini perlu terus dipertahankan dengan partisipasi para guru yang lebih intens," tuturnya.

Selain itu, Bupati Anas juga mengajak para guru untuk membekali peserta didik dengan kemampuan yang beragam. Jangan sampai tingginya tingkat lulusan sekolah, justru menyumbang pada angka pengangguran terbuka yang tidak terserap di lapangan kerja.

"Angka pengangguran terbuka ini harus ditekan dengan cara mempersiapkan anak didik siap menghadapi lapangan kerja. Tidak sekadar mempersiapkan kemampuan, namun juga mentalitas, seperti halnya mentalitas entrepreneurship," katanya.

Anas berharap, keterlibatan guru untuk membuka ruang-ruang pendidikan alternatif di luar sekolah, seperti halnya kursus bahasa Asing, kegiatan seni budaya dan lain sebagainya di ruang-ruang publik.

"Tak perlu gedung khusus, bisa memanfaatkan balai desa, masjid, RTH dan sejumlah tempat lainnya. Saya ingin guru meluangkan waktunya untuk memberikan kursus kepada anak-anak di lingkungannya untuk bekal penguasaan bahasa asing mereka," ucapnya.

Selain itu, Bupati Anas juga meminta para guru untuk rutin menggelar latihan seni dan budaya di lingkungannya, karena anak-anak perlu diberi aktivitas semacam itu agar mereka tidak hanya berkutat pada gadget.

"Jadikan balai desa sebagai balai budaya, gelar les tari atau olahraga secara rutin untuk mereka. Selain bisa mendorong aktivitas positif siswa, secara tak langsung juga sebagai cara melestarikan seni dan budaya kita. Anak-anak perlu didetoks dari gadget dengan kegiatan yang menyenangkan semacam ini," paparnya.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020