Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Kota Kediri, Jawa Timur, mengintensifkan pembinaan atlet bola basket dengan sering mengadakan kompetisi mulai tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi, sehingga didapat bibit unggul atlet bola basket.

"Perkembangan bola basket sekarang sudah mulai bagus. Sejak saya di Perbasi pada 2016, dimana untuk SD awalnya kompetisi diikuti lima sekolah sekarang 12 sekolah, itu untuk putra dan putri," kata Ketua Perbasi Kota Kediri Andi Junaidi di Kediri, Jumat.

Selain itu, perkembangan positif juga terjadi di tingkat SMP, dari semula 12 sekolah saat ada kompetisi sekarang diikuti 25 sekolah. Untuk tingkat SMA dari semula 13 sekolah menjadi 27 sekolah yang ikut serta.

Untuk tingkat perguruan tinggi, juga ada kemajuan. Jika sebelumnya di universitas tidak ada kompetisi bola basket, sekarang ada tujuh, sehingga seluruh kampus di Kota Kediri mengirimkan delegasinya untuk ikut kompetisi.

Ia menyadari, sejak klub binaan yang lama, yakni Halim dan Joyoboyo kurang optimal, sejumlah klub lain bersemangat untuk terus berlatih. Saat ini, di Kediri ada 13 klub yang ikut kompetisi.

"Tentunya, olahraga basket ini semakin dikenal masyarakat dan dengan sosialisasi kami lebih mudah memunculkan bibit pebasket potensial, karena kami ketinggalan jauh semenjak Halim kurang aktif, pembinaan tergantung di organisasi, sekolahan dan sebagainya," kata dia.

Ia mendukung penuh berbagai pelatihan bola basket termasuk tingkat nasional digelar di Kediri. Dengan demikian, tentu bisa menjadi penyemangat bagi anak-anak untuk giat berlatih bola basket, mengetahui berbagai trik untuk menang.

Saat ini, di Kediri sedang digelar Jr. NBA Coaches Academy 2020 yang dilangsungkan di Gedung Olahraga (GOR) Jayabaya Kediri dan diikuti guru olahraga baik dari Kediri dan sekitarnya. Pada  28  Februari hingga 1 Maret 2020 juga digelar Indonesian Basketball League series Kediri. Kegiatan itu juga akan digelar di GOR Jayabaya Kediri.

"Dengan ini (Jr. NBA Coaches Academy 2020), termasuk IBL tentunya anak-anak antusias. Setiap hari berlatih dan kami berharap dukungan pimpinan," katanya.

Ia menyebut saat ini banyak atlet dari Kediri yang berprestasi. Banyak dari mereka yang mendapatkan beasiswa, termasuk mengikuti berbagai macam kejuaraan di tingkat Jatim hingga nasional.

Ia berharap bola basket di Kediri semakin berjaya seperti era lalu, dengan semakin banyak atlet berprestasi dari Kediri.

Klub bola basket Halim Kediri pernah menjadi ikon. Klub legendaris tersebut juga pernah menyumbang sejumlah talenta pemain nasional Indonesia.

Sejak 1970-an, sejumlah pebasket nasional lahir dan berkembang dari klub Halim Kediri. Misalnya, almarhum Sin Kim Lay, Lie Gwan Ming, Lie Gwan Cin, Jugianto Kuntardjo, Li Tjui Tek, Pek King Sing, hingga nama-nama lebih muda, seperti Pek King Dhay, Amin Prihantono, dan Wendha Wijaya. Selain itu ada nama Donny Ristanto, Christ Gideon, Fransisco Yogi Da Silva, yang berasal dari klub ini. (*)

 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020