Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan mengawal proses pemulangan 65 warganya yang dievakuasi dari Wuhan, China, dan telah selesai menjalani observasi selama 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau.  

"Kami kawal betul proses pemulangannya dan kembali sehat dan berkumpul bersama keluarga," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kepada wartawan di Surabaya, Jumat.

Sebanyak 65 warga Jawa Timur yang dievakuasi dari Wuhan dan menjalani observasi selama 14 hari di Natuna dijadwalkan pulang ke daerah asal pada 15 Februari 2020.

Gubernur mengatakan bahwa menurut Kementerian Kesehatan mereka dinyatakan sehat dan diperbolehkan kembali ke daerah asalnya masing-masing.

Menurut data Pemerintah Provinsi Jawa Timur, 65 dari 238 warga negara Indonesia yang menjalani observasi di Natuna sepulang dari Wuhan berasal dari Jawa Timur.

Perinciannya, tiga orang berasal dari Sidoarjo, 34 orang dari Surabaya, satu orang dari Tuban, satu orang dari Banyuwangi, satu orang dari Bojonegoro, satu orang dari Bondowoso, satu orang dari Gresik, satu orang dari Jember, empat orang dari Kediri, dua orang dari Lamongan, empat orang dari Lumajang, tujuh orang dari Malang, satu orang dari Pamekasan, satu orang dari Ponorogo, dan tiga orang dari Probolinggo.

Khofifah mengimbau warganya tidak berlebihan dalam merespons kepulangan WNI dari Wuhan, tempat virus corona baru menimbulkan wabah.

"Kementerian Kesehatan sudah melakukan observasi selama 14 hari dan tidak ada satupun dari mereka yang menunjukkan gejala terinfeksi virus corona. Mereka mengantongi surat keterangan sehat dari Kemenkes, jadi tidak perlu khawatir," katanya.

Namun Gubernur mengingatkan warganya agar tetap mewaspadai ancaman penularan virus corona baru dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat untuk menghindarinya.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menyiapkan tiga rumah sakit untuk menangani kasus-kasus penyakit terkait penyebaran virus corona baru, yakni Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya, Rumah Sakit Dr Syaiful Anwar Malang, dan Rumah Sakit Dr Soedono Madiun.
 

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020