Sejumlah warga di Desa Tanjung Pecinan, Kecamatan Mangaran, Situbondo, Jawa Timur, Kamis, menutup akses jalan menuju area tambak, sebagai bentuk penolakan perluasan tambak udang yang ada di permukiman warga karena bau tak sedap yang diduga tidak adanya instalasi pengolahan air limbah.

Sebagai bentuk penolakan perluasan areal tambak udang itu, warga desa setempat langsung menutup jalan dengan menggunakan bambu dan kayu untuk menghadang masuknya alat berat dan dump truk yang akan mengangkut material ke lokasi perluasan tambak.

"Kalau hanya jalannya ya tidak apa-apa, asalkan alat itu tidak masuk ke lokasi yang akan dibuat perluasan tambak," kata Ririman, salah seorang warga Desa Tanjung Pecinan.

Menurutnya, ia bersama warga lainnya telah menghubungi kepala desa setempat terkait adanya aksi penolakan perluasan tambak udang oleh warga.

"Tadi sudah saya telepon pak kades, tapi mengatakan masih ada rapat di kecamatan," katanya.

Ia menambahkan, selama ini warga setempat tidak pernah memberikan izin dan menandatangani surat persetujuan untuk dibangunnya tambak udang yang tidak jauh dari permukiman warga.

"Sejak awal, warga sudah menolak rencana pembangunan tambak ini, karena bau limbahnya sangat mengganggu," kata Ririman.

Sementara itu, Manajer PT Sidojoyo, Abdul Rohman, mengatakan bahwa sebenarnya dalam rencana pembangunan tambak udang itu sudah ada tanda tangan warga, namun dirinya tidak mengetahui kesepakatan tersebut.

"Ada tanda tangan warga, tapi waktu itu saya sedang cuti. Warga tidak setuju alasannya bau dan bising. Tapi, kalau bau, saluran kan ada di tengah dan tidak di pinggir rumah warga," katanya.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020