Proyek pembangunan infrastruktur "interchange" atau simpang susun Teluk Lamong Surabaya terkendala masalah pembebasan lahan sehingga penyelesaiannya molor dari tenggat yang ditentukan, kata pejabat terkait.

Direktur Operasi dan Teknik PT Terminal Teluk Lamong Rumaji menyatakan proyek tersebut semula dijadwalkan rampung dibangun seluruhnya pada bulan Maret 2020, yaitu meliputi Simpang Susun Tol Surabaya - Gresik, Simpang Susun Jalur Kereta Api, Simpang Susun Tambak Osowilangun Surabaya dan Jaringan Jalan Layang.

"Karena terkendala masalah pembebasan lahan maka tidak mungkin selesai dibangun pada bulan Maret tahun ini," katanya kepada wartawan di Surabaya, Kamis.

Rumaji menjelaskan proyek simpang susun ini sangat penting bagi Terminal Teluk Lamong untuk memudahkan akses pengiriman logistik ke berbagai daerah yang berasal dari kapal-kapal yang berlabuh di dermaga milik anak perusahaan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III itu.  

"PT Terminal Teluk Lamong saat ini menargetkan proyek simpang susun tersebut harus sudah rampung dibangun pada bulan September 2020," ujarnya.  

Rumaji mengungkapkan realisasi pada bulan September 2020 tersebut dicanangkan karena masalah pembebasan lahan di awal tahun ini harus sudah teratasi.

Dia pun optimistis target pembangunan tersebut bakal terealisasi. 

"Belum lama lalu kami juga telah menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya bahwa simpang susun ini nantinya juga akan menghubungkan dengan Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya yang pada tahun 2021 mendatang akan menjadi salah satu venue Piala Dunia U-20," ujarnya.

Pemerintah Kota Surabaya menargetkan seluruh infrastruktur untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-20 FIFA 2021 harus sudah rampung dibangun pada akhir tahun 2020.

"Jadi nanti suporter sepak bola Piala Dunia U-20 yang akan menyaksikan pertandingan di Gelora Bung Tomo akan melewati simpang susun ini," ucap Rumaji.  (*)
 

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020