Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi, menguat tipis seiring sentimen global yang membaik.

Pada pukul 10.00 WIB, rupiah menguat 1 poin atau 0,01 persen menjadi Rp13.714 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya di level Rp13.715 per dolar AS.

Kepala Riset Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Rabu, mengatakan pemberitaan terkait kesembuhan pasien yang terinfeksi virus corona memberikan sentimen positif bagi pasar.

"Diumumkannya jumlah pasien yang pulih meningkat, dan jumlahnya lebih besar dari pasien yang meninggal, dan juga stimulus yang dikeluarkan oleh PBoC, menjadi sentimen positif," ujar Lana.



Otoritas kesehatan China mengumumkan sebanyak 892 pasien yang terinfeksi dengan virus corona telah meninggalkan rumah sakit setelah kesehatan mereka pulih.

Hingga Selasa (4/2) lalu, sebanyak 490 orang meninggal akibat wabah virus corona dan 24.324 positif terjangkit virus corona di wilayah China.

Terkait moneter, Bank Sentral China, People’s Bank of China (PBoC) menyuntikkan 1,2 triliun yuan (173,81 miliar dolar AS) ke pasar uang melalui perjanjian pembelian kembali obligasi.



Bank sentral juga secara tak terduga memotong suku bunga pada fasilitas pendanaan jangka pendek sebesar 10 basis poin.

Lana memperkirakan rupiah pada hari ini bergerak di kisaran Rp13.720 per dolar AS hingga Rp13.740 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp13.717 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp13.760 per dolar AS.


IHSG

Sementara itu,  Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka menguat jelang rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV dan sepanjang 2019.

IHSG dibuka menguat 33,18 poin atau 0,56 persen ke posisi 5.955,52. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 7,8 poin atau 0,81 persen menjadi 972,64.

"Ditengah kecemasan wabah dari virus Corona yang bisa terdampak bagi perekonomian global, saham di BEI pada perdagangan hari ini diperkirakan melanjutkan kenaikan," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Rabu.

Menurut Alfiansyah, IHSG diperkirakan masih positif seiring dengan potensi membaiknya kembali pasar saham global, terutama saham AS yang ditutup menguat pada Selasa waktu setempat.

Sementara itu, sentimen pasar dari dalam negeri pada hari ini berkenaan dengan data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal IV 2019 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) siang ini.

Pasar memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2019 sebesar 5,05 persen (yoy). Pelemahan ekonomi tersebut disebabkan antara lain karena sepanjang 2019 merupakan tahun politik di Indonesia serta perang dagang AS-China yang menyebabkan ketidakpastian global dan membuat momentum pertumbuhan berkurang.

Sementara penyebaran Virus Corona di awal tahun 2020 ini akan membawa pengaruh bagi ekonomi Indonesia tahun ini terutama sektor pariwisata, perdagangan dan investasi.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 261,3 poin atau 1,13 persen ke 23.345,9, indeks Hang Seng menguat 200,1 poin atau 0,75 persen ke 26.876,1, dan indeks Straits Times menguat 10,74 poin atau 0,34 persen ke 3.167,31. (*)



 

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020