Tim kesehatan hewan Pemprov Jatim, tim Rumah Sakit Hewan Surabaya dan tim laboratorium Malang, mengambil sampel darah ternak sapi milik peternak di Desa Bantal, Situbondo, Jawa Timur, Selasa.

Pengambilan sampel darah dan kotoran sapi serta pakan ternak oleh petugas kesehatan hewan, guna mengetahui penyebab pasti sembilan ekor sapi yang mati mendadak sejak sepekan terakhir di Desa Bantal, Kecamatan Asembagus.
 
Video Oleh Novi Husdinariyanto

"Petugas kesehatan hewan dari Malang dan Surabaya ini, mengambil sampel darah, kotoran dan sisa pakan ternak sapi. Ini dilakukan guna mengetahui penyebab matinya sembilan ekor sapi milik warga," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Situbondo Mohamad Hasanudin Riwansa kepada wartawan di Situbondo.

Baca juga: Sembilan sapi di Situbondo mati mendadak resahkan warga

Ia menjelaskan, setelah dilakukan pengambilan sampel darah ternak sapi yang masih hidup, hasilnya baru akan diketahui sekitar tujuh hari (sepekan).

Ditanya apakah sembilan ekor sapi yang mati mendadak itu disebabkan karena keracunan? Menurutnya, kemungkinan keracunan sangat kecil, namun juga tidak menutup kemungkinan, oleh karena itu, katanya, menunggu hasil uji laboratorium.

"Yang kami lakukan saat ini juga memberikan pemahaman kepada peternak, agar tidak terlalu cemas, dan bagaimana memberikan arahan menyajikan pakan ke ternak sapi-sapi mereka," ujarnya.

Baca juga: Disnak Magetan waspadai penyebaran penyakit antraks

Udin , panggilan akrabnya, menegaskan, tidak bisa menduga-duga penyebab kematian sembilan ekor sapi milik sejumlah warga yang masih dalam satu desa itu.

"Hasil uji laboratorium sampel yang diambil petugas kesehatan hewan menunggu satu minggu dari sekarang. Agar masyarakat tidak resah, lebih baik menunggu hasilnya seperti apa," ucapnya.

Baca juga: Belasan ekor sapi tewas tersambar petir

Salah seorang peternak sapi di Desa Bantal, Misiana mengaku bahwa dua dari tiga ternak sapinya mati mendadak, dan sebelumnya mengalami kejang-kejang.

"Di kandang ada tiga ekor sapi, semuanya kejang-kejang, dua ekor pertama langsung mati dan satu ekor ikut kejang namun kami langsung dikeluarkan dari kandang," ujarnya.

Dari pantauan, tim kesehatan hewan Pemprov Jatim dan tim Rumah Sakit Hewan Surabaya serta tim laboratorium Malang, tidak hanya mengambil sampel darah hewan ternak sapi milik warga yang sempat kejang-kejang, namun petugas juga memeriksa dan mengambil sampel darah ternak sapi lainnya di desa itu.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020