Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember Prof Babun Suharto menargetkan perubahan alih status IAIN menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) dapat terlaksana pada tahun 2020.
"Menteri Agama telah menandatangani surat yang ditujukan kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang sembilan IAIN yang diajukan untuk alih status menjadi UIN, salah satunya IAIN Jember," kata Babun Suharto dalam keterangan persnya di Kampus IAIN Jember, Jatim, Selasa.
Babun yang juga Ketua Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia mengatakan, surat tersebut diajukan oleh Menteri Agama pada 17 Januari 2020 kepada Menteri PAN-RB, sehingga diharapkan kampus IAIN Jember bisa beralih status menjadi UIN tahun ini bersama delapan IAIN lainnya se-Indonesia.
"Ada sembilan IAIN yang mendapat prioritas beralih status menjadi UIN, yakni IAIN Jember yang mendapatkan nilai skor tertinggi, diikuti IAIN Surakarta, IAIN Tulungagung, IAIN Purwokerto, IAIN Ambon, IAIN Bengkulu, IAIN Samarinda, IAIN Palu, dan IAIN Sultan Amai Gorontalo," katanya.
Menurutnya, IAIN Jember terus berupaya memenuhi segala persyaratan untuk merealisasikan transformasi kelembagaan menuju UIN, termasuk tambahan luas lahan kampus yang dipersyaratkan.
"Dalam proposal yang kami ajukan untuk proses beralih status menjadi UIN yang dipertanyakan adalah luas lahan kampus, namun alhamdulillah kami mendapat hibah tanah seluas 50 hektare dari Bupati Lumajang untuk memenuhi persyaratan itu dan mengembangkan sejumlah fakultas di Lumajang," tuturnya.
Ia mengatakan, semuanya persyaratan telah disiapkan dengan baik dan matang oleh seluruh jajaran pimpinan civitas akademika, baik dari sisi keunggulan sumber daya manusia, perangkat kelembagaan, pengembangan sarana pembangunan fisik seiring bertambahnya animo mahasiswa untuk melanjutkan studi di IAIN Jember, serta penguatan lembaga riset dan kajian.
"Nantinya Universitas Islam Negeri itu diberi nama UIN KH Achmad Siddiq, karena kami juga sudah berkomunikasi dengan putra KH Achmad Siddiq, Mohammad Balya Firjaun Barlaman atau Gus Firjaun, untuk mendapatkan persetujuan penggunaan nama ayahanda beliau menjadi kampus UIN di Jember," ujarnya.
Babun mengatakan, tim Kementerian PAN-RB dijadwalkan datang ke IAIN Jember dalam waktu dekat untuk melihat langsung kesiapan menjadi UIN, dengan harapan dapat meningkatkan mutu pendidikan dan SDM di kampus tersebut.
IAIN Jember memiliki lima fakultas dengan 27 program studi untuk S-1, sedangkan untuk program pascasarjana atau S-2 terdapat delapan program studi dan program doktor sebanyak dua program studi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Menteri Agama telah menandatangani surat yang ditujukan kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang sembilan IAIN yang diajukan untuk alih status menjadi UIN, salah satunya IAIN Jember," kata Babun Suharto dalam keterangan persnya di Kampus IAIN Jember, Jatim, Selasa.
Babun yang juga Ketua Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia mengatakan, surat tersebut diajukan oleh Menteri Agama pada 17 Januari 2020 kepada Menteri PAN-RB, sehingga diharapkan kampus IAIN Jember bisa beralih status menjadi UIN tahun ini bersama delapan IAIN lainnya se-Indonesia.
"Ada sembilan IAIN yang mendapat prioritas beralih status menjadi UIN, yakni IAIN Jember yang mendapatkan nilai skor tertinggi, diikuti IAIN Surakarta, IAIN Tulungagung, IAIN Purwokerto, IAIN Ambon, IAIN Bengkulu, IAIN Samarinda, IAIN Palu, dan IAIN Sultan Amai Gorontalo," katanya.
Menurutnya, IAIN Jember terus berupaya memenuhi segala persyaratan untuk merealisasikan transformasi kelembagaan menuju UIN, termasuk tambahan luas lahan kampus yang dipersyaratkan.
"Dalam proposal yang kami ajukan untuk proses beralih status menjadi UIN yang dipertanyakan adalah luas lahan kampus, namun alhamdulillah kami mendapat hibah tanah seluas 50 hektare dari Bupati Lumajang untuk memenuhi persyaratan itu dan mengembangkan sejumlah fakultas di Lumajang," tuturnya.
Ia mengatakan, semuanya persyaratan telah disiapkan dengan baik dan matang oleh seluruh jajaran pimpinan civitas akademika, baik dari sisi keunggulan sumber daya manusia, perangkat kelembagaan, pengembangan sarana pembangunan fisik seiring bertambahnya animo mahasiswa untuk melanjutkan studi di IAIN Jember, serta penguatan lembaga riset dan kajian.
"Nantinya Universitas Islam Negeri itu diberi nama UIN KH Achmad Siddiq, karena kami juga sudah berkomunikasi dengan putra KH Achmad Siddiq, Mohammad Balya Firjaun Barlaman atau Gus Firjaun, untuk mendapatkan persetujuan penggunaan nama ayahanda beliau menjadi kampus UIN di Jember," ujarnya.
Babun mengatakan, tim Kementerian PAN-RB dijadwalkan datang ke IAIN Jember dalam waktu dekat untuk melihat langsung kesiapan menjadi UIN, dengan harapan dapat meningkatkan mutu pendidikan dan SDM di kampus tersebut.
IAIN Jember memiliki lima fakultas dengan 27 program studi untuk S-1, sedangkan untuk program pascasarjana atau S-2 terdapat delapan program studi dan program doktor sebanyak dua program studi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020