Bupati Probolinggo P. Tantriana Sari secara resmi membuka pelaksanaan tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi 2019 Kabupaten Probolinggo di auditorium Madakripura Kantor Bupati Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu.
Selain Bupati Tantriana, pembukaan pelaksanaan SKD CPNS juga dihadiri Kepala Bidang Pengembangan dan Supervisi Kantor Regional (Kanreg) II Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Surabaya Nurhasanah, Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo Andi Suryanto Wibowo, Ketua Pengadilan Negeri Kraksaan Gatot Ardian Agustriono, Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Soeparwiyono, dan sejumlah kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo.
"Saya berharap pelaksanaan SKD CPNS berjalan dengan lancar dan sukses, serta seluruh peserta senantiasa diberikan kelancaran dalam melaksanakan dan mengerjakan soal ujian," kata Tantriana.
Ia mengatakan, seluruh peserta tes CPNS tidak bisa saling mencontek karena soal SKD tersebut tidak sama dan dibuat acak, sehingga diharapkan jawaban itu murni hasil pemikiran pribadi.
"Harapannya tentu ingin lolos semua, tetapi Pemerintah Kabupaten Probolinggo hanya diberikan kuota 399 untuk mengabdi sebagai PNS di lingkungan Pemkab Probolinggo," tuturnya.
Ia berpesan kepada peserta yang tidak lolos seleksi, karena masih banyak jalan lain yang dapat dilakukan untuk bermanfaat bagi manusia karena terlebih perkembangan zaman berubah cepat.
"Jika dulu perusahaan tingkat dunia yang mempunyai aset-aset top dan hampir didominasi semuanya oleh perusahaan minyak gas, tapi ternyata hari ini kurun waktu 10 tahun terakhir berubah dan didominasi perusahaan-perusahaan berbasis IT dan ekonomi kreatif," katanya.
Tantriana ingin membuka pola pikir bahwa dunia begitu cepat berubah dan semua tentu dituntut untuk mengemban perubahan itu, sehingga PNS pun dituntut berpikir kreatif dengan terus berkreasi dan berinovasi.
"Bagaimana memecahkan permasalahan di masyarakat dengan kreativitas, tidak kemudian pada rutinitas selaku PNS banyak masuk kantor," ucap Bupati Probolinggo dua periode itu.
Ia berharap, para peserta yang diberikan kesempatan mengabdi sebagai ASN nantinya harus bisa mengubah pola-pola kerja lama, seperti saat berada di kantor harus mempunyai target kerja yang jelas.
"Harapannya dari tes ini, Pemkab Probolinggo memperoleh ASN yang betul-betul memberikan dampak yang luar biasa bagi pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Probolinggo Doddy Nur Baskoro mengatakan pelaksanaan SKD CPNS diikuti 5.808 orang selama delapan hari, mulai 1- 8 Februari 2020.
"Setiap hari akan dibagi 4-5 sesi dengan peserta masing-masing sesi sebanyak 155 orang. Mereka akan mengerjakan soal ujian dengan menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT)," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Selain Bupati Tantriana, pembukaan pelaksanaan SKD CPNS juga dihadiri Kepala Bidang Pengembangan dan Supervisi Kantor Regional (Kanreg) II Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Surabaya Nurhasanah, Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo Andi Suryanto Wibowo, Ketua Pengadilan Negeri Kraksaan Gatot Ardian Agustriono, Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Soeparwiyono, dan sejumlah kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo.
"Saya berharap pelaksanaan SKD CPNS berjalan dengan lancar dan sukses, serta seluruh peserta senantiasa diberikan kelancaran dalam melaksanakan dan mengerjakan soal ujian," kata Tantriana.
Ia mengatakan, seluruh peserta tes CPNS tidak bisa saling mencontek karena soal SKD tersebut tidak sama dan dibuat acak, sehingga diharapkan jawaban itu murni hasil pemikiran pribadi.
"Harapannya tentu ingin lolos semua, tetapi Pemerintah Kabupaten Probolinggo hanya diberikan kuota 399 untuk mengabdi sebagai PNS di lingkungan Pemkab Probolinggo," tuturnya.
Ia berpesan kepada peserta yang tidak lolos seleksi, karena masih banyak jalan lain yang dapat dilakukan untuk bermanfaat bagi manusia karena terlebih perkembangan zaman berubah cepat.
"Jika dulu perusahaan tingkat dunia yang mempunyai aset-aset top dan hampir didominasi semuanya oleh perusahaan minyak gas, tapi ternyata hari ini kurun waktu 10 tahun terakhir berubah dan didominasi perusahaan-perusahaan berbasis IT dan ekonomi kreatif," katanya.
Tantriana ingin membuka pola pikir bahwa dunia begitu cepat berubah dan semua tentu dituntut untuk mengemban perubahan itu, sehingga PNS pun dituntut berpikir kreatif dengan terus berkreasi dan berinovasi.
"Bagaimana memecahkan permasalahan di masyarakat dengan kreativitas, tidak kemudian pada rutinitas selaku PNS banyak masuk kantor," ucap Bupati Probolinggo dua periode itu.
Ia berharap, para peserta yang diberikan kesempatan mengabdi sebagai ASN nantinya harus bisa mengubah pola-pola kerja lama, seperti saat berada di kantor harus mempunyai target kerja yang jelas.
"Harapannya dari tes ini, Pemkab Probolinggo memperoleh ASN yang betul-betul memberikan dampak yang luar biasa bagi pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Probolinggo Doddy Nur Baskoro mengatakan pelaksanaan SKD CPNS diikuti 5.808 orang selama delapan hari, mulai 1- 8 Februari 2020.
"Setiap hari akan dibagi 4-5 sesi dengan peserta masing-masing sesi sebanyak 155 orang. Mereka akan mengerjakan soal ujian dengan menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT)," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020