Bupati Lumajang Thoriqul Haq dan Wakil Bupati Indah Amperawati terus memantau perkembangan kondisi mahasiswa asal Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang belajar di Provinsi Huangzhou, China, yang berjarak 90 kilometer dari Wuhan yang menjadi pusat wabah virus corona.
"Kabar tentang mewabahnya virus corona di China juga menjadi perhatian kami karena ada 14 mahasiswa asal Kabupaten Lumajang yang sedang belajar di China, tepatnya Provinsi Huangzhou atau 90 km dari Wuhan yang merupakan pusat wabah virus corona tersebut," kata Thoriqul Haq kepada sejumlah wartawan di Lumajang, Rabu.
Ia mengatakan, informasi yang diterimanya dari salah satu orang tua pelajar yang ada di Huangzhou, para mahaiswa dalam pengawasan pihak asrama, namun pihaknya akan memastikan bahwa kebutuhan makanan mereka untuk sehari-hari sudah cukup.
"Kondisi mahasiswa yang ada di Huangzou dalam kondisi pemantauan, seperti karantina yang ada di asrama, mereka tidak boleh keluar dari asrama, tapi alhamdulillah seluruh kebutuhan makanan cukup," tuturnya.
Menurutnya, Pemkab Lumajang akan terus memantau perkembangan para pelajar asal Lumajang yang saat ini berada di China melalui Kedutaan Besar Repubilik Indonesia (KBRI) yang ada di China, serta menunggu kebijakan dari Kementerian Luar Negeri terkait evakuasi ataupun pemulangan para mahasiswa tersebut.
"Nanti akan kami pantau terus perkembangannya dengan koordinasi dengan pihak KBRI dan Kementrian Luar Negeri, sampai menunggu kabar evakuasi yang lebih lanjut," katanya.
Sementara Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan salah satu mahasiswa asal Lumajang yang ada di China dikabarkan sudah bisa pulang ke Indonesia, namun pihaknya berpesan agar setibanya di Indonesia segera memeriksakan kesehatan di rumah sakit
"Ada yang menghubungi saya melalui whatsapp bahwa dia meminta saran dan pendapat. Saya bilang kalau dirasa tidak aman segera pulang saja, kemarin sudah ada yang menghubungi melalui whatsapp dan sudah dapat tiket, setibanya di Tanah Air saya sarankan untuk segera memeriksakan diri," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Kabar tentang mewabahnya virus corona di China juga menjadi perhatian kami karena ada 14 mahasiswa asal Kabupaten Lumajang yang sedang belajar di China, tepatnya Provinsi Huangzhou atau 90 km dari Wuhan yang merupakan pusat wabah virus corona tersebut," kata Thoriqul Haq kepada sejumlah wartawan di Lumajang, Rabu.
Ia mengatakan, informasi yang diterimanya dari salah satu orang tua pelajar yang ada di Huangzhou, para mahaiswa dalam pengawasan pihak asrama, namun pihaknya akan memastikan bahwa kebutuhan makanan mereka untuk sehari-hari sudah cukup.
"Kondisi mahasiswa yang ada di Huangzou dalam kondisi pemantauan, seperti karantina yang ada di asrama, mereka tidak boleh keluar dari asrama, tapi alhamdulillah seluruh kebutuhan makanan cukup," tuturnya.
Menurutnya, Pemkab Lumajang akan terus memantau perkembangan para pelajar asal Lumajang yang saat ini berada di China melalui Kedutaan Besar Repubilik Indonesia (KBRI) yang ada di China, serta menunggu kebijakan dari Kementerian Luar Negeri terkait evakuasi ataupun pemulangan para mahasiswa tersebut.
"Nanti akan kami pantau terus perkembangannya dengan koordinasi dengan pihak KBRI dan Kementrian Luar Negeri, sampai menunggu kabar evakuasi yang lebih lanjut," katanya.
Sementara Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan salah satu mahasiswa asal Lumajang yang ada di China dikabarkan sudah bisa pulang ke Indonesia, namun pihaknya berpesan agar setibanya di Indonesia segera memeriksakan kesehatan di rumah sakit
"Ada yang menghubungi saya melalui whatsapp bahwa dia meminta saran dan pendapat. Saya bilang kalau dirasa tidak aman segera pulang saja, kemarin sudah ada yang menghubungi melalui whatsapp dan sudah dapat tiket, setibanya di Tanah Air saya sarankan untuk segera memeriksakan diri," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020