Petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, gencar melakukan pengasapan (fogging) di lokasi pemukiman warga guna membasmi nyamuk aedes aegypti agar tidak menimbulkan wabah penyakit demam berdarah dengue (DBD), khususnya di daerah endemis.

Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, Heryawan di Situbondo, Senin, mengemukakan bahwa pengasapan dilakukan sejak awal Januari 2020 di daerah endemis nyamuk DBD.

"Pengasapan dilakukan untuk mencegah berkembang biaknya dan membasmi nyamuk aedes aegypti pada musim hujan tahun ini. Selain itu, kami juga menyosialisasikan kepada warga agar tetap menjaga kebersihan," katanya.

Ia mencontohkan, pada Sabtu (18/1) dan Minggu (19/1) kemarin, petugas kesehatan melakukan pengasapan di daerah yang ditengarai endemis nyamuk aedes aegypti  di pemukiman warga Kampung Dam, Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan.

Di Kampung Dam itu, lanjut dia, dilakukan pengasapan membasmi nyamuk pembawa virus tersebut, karena selain daerah ditengarai endemis, juga terdapat satu kasus demam berdarah dengue (DBD).

"Pengasapan di Kampung Dam guna pencegahan penyebaran nyamuk. Karena selain Kampung Dam ini ditengarai endemis, juga ada laporan satu kasus DBD," ujarnya.

Menurut Heryawan, setiap pemukiman warga yang terdapat kasus DBD, tim langsung bergerak melakukan penyelidikan epidemiologi untuk mencari tempat atau sumber berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti yang menjadi penyebab penyakit DBD di sekitar lingkungan tempat tinggal penderita.

"Kami mengimbau kepada masyarakat agar rutin melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk dengan cara gotong-royong membersihkan lingkungan tempat tinggal. Dan mengubur wadah yang bisa menampung air bersih jadi berkembang biak nyamuk, menguras bak mandi dan melakukan tindakan-tindakan kebersihan yang lainnya," tuturnya.

Untuk mencegak berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti, biasanya dilakukan  dengan melakukan gerakan 3M, yakni menguras penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang bekas dan menggunakan obat oles anti nyamuk. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020