Pemerintah Kota Surabaya menyatakan kesiapannya menghadapi puncak musim hujan yang diprediksi terjadi dengan intensitas tinggi pada bulan Februari hingga Maret mendatang, setelah kemarin sempat diterjang banjir di wilayah Surabaya Barat.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Pemkot Surabaya Erna Purnawati memastikan saluran air yang telah selesai dibenahi secara bertahap sejak sekitar 10 tahun yang lalu di seluruh wilayah kota itu mampu mengurai derasnya air hujan.
 
Video Oleh Hanif Nashrullah 

"Kalau banjir yang terjadi di wilayah Surabaya Barat akibat hujan deras dengan intensitas tinggi kemarin memang sudah kami prediksi. Disebabkan oleh pekerjaan saluran air yang belum tuntas di kawasan itu," katanya saat dikonfirmasi di Surabaya, Kamis.

Mitigasi, atau penanganannya pun, lanjut dia, sudah diantisipasi, yaitu dengan mengoperasikan dua unit dari total enam pompa air yang tersedia di Rumah Pompa Gunungsari II Surabaya, yang disebut mampu menyedot genangan air hujan yang diinformasikan sempat mencapai ketinggian 50 sentimeter di Jalan Mayjend Sungkono Surabaya, dalam waktu sekitar satu jam setelah hujan reda.

Erna mengakui sejumlah kawasan yang pekerjaan saluran airnya belum tuntas di awal tahun ini memang masih rentan terjadi banjir. Salah satunya adalah pekerjaan saluran air di kawasan Sememi Surabaya, yang pembangunannya masih kurang sepanjang 2,5 kilometer.

"Di Sememi itu kan saluran irigasi yang kemudian dikonversi menjadi drainase dan pekerjaannya memang belum selesai, masih kurang sepanjang 2,5 kilometer lagi. Sehingga di ujungnya yang sudah dikerjakan itu, kalau turun hujan, airnya selalu keluar. Jadi mohon maaf kepada warga sekitar," katanya.

Sedangkan di wilayah Jalan Mayjend Sungkono Surabaya, yang kemarin sempat "viral" di media sosial karena banjirnya terlihat menenggelamkan banyak sepeda motor di sebuah tempat parkir, menurut Erna, disebabkan oleh pembangunan pedestrian di depan swalayan kawasan itu.

"Sejak tahun 2017 dibangun pedestrian di depan swalayan itu dan sampai sekarang kami kesulitan memasukkan 'box' yang berukuran besar. Sebetulnya kesulitan memasukkan box yang berukuran besar itu sudah kami komunikasi dengan pihak swalayan. Kami usahakan tahun ini harus selesai dengan meminta bantuan dari Dinas Cipta Karya," katanya.

Sementara saluran air di wilayah Kota Surabaya lainnya terpantau telah selesai dibenahi. Selain itu Pemkot Surabaya juga telah mendirikan rumah pompa di berbagai tempat sebagai langkah antisipasi untuk menyedot banjir yang kerap menghantui warga Kota Surabaya di setiap musim hujan.

Menghadapi puncak musim hujan dengan intensitas tinggi yang diprediksi terjadi pada bulan Februari hingga Maret mendatang, Erna meyakini bisa meminimalisir genangan. 

"Asalkan segenap warga kota Surabaya turut menjaga dan merawat berbagai saluran air yang telah selesai dibenahi. Misalnya tidak membuang sampah di dalamnya sehingga air hujan bisa mengalir dengan normal. Jadi percuma saja kalu kita sudah membenahi sarana dan prasarana untuk mencegah  banjir kalau warga tidak ikut merawatnya," tuturnya.

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020