Proyek pembangunan Taman Teknologi Pertanian di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, yang dianggarkan secara multiyears hingga menghabiskan anggaran miliaran rupiah, belum jelas pemanfaatannya.
"Sampai dengan saat ini, kami (Komisi II) belum melihat secara langsung terhadap pemanfaatan Taman Teknologi Pertanian yang selama ini dianggarkan setiap tahun antara Rp500 juta hingga Rp1 miliar, dan pembangunannya di beberapa titik," kata Wakil Ketua Komisi II DPRD Situbondo Hadi Prianto di Situbondo, Jumat.
Ia mengemukakan, sejak awal melihat rencana (site plan) Taman Teknologi Pertanian dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, tujuannya sebagai tempat percontohan terhadap teknologi terbarukan baik organik dan non-organik.
Kata Hadi, pembangunan Taman Teknologi Pertanian yang dianggarkan pada 2019 sekitar Rp500 juta, dan lokasinya di lahan milik Pemkab Situbondo, tepatnya di Desa Gelung, Kecamatan Panarukan.
"Harapan kami kepada kepala dinas yang baru, bagaimana Taman Teknologi Pertanian tersebut bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya, dan segera dimanfaatkan dan komoditas unggulan Situbondo bisa diimplementasikan. Mengingat anggaran yang dikucurkan untuk program itu cukup besar," kata politikus Partai Demokrat itu.
Beberapa waktu lalu, kata Hadi , Komisi II DPRD Situbondo melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi pembangunan Taman Teknologi Pertanian, guna melihat langsung pengerjaan proyek multiyears yang belum dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, khususnya petani sekitar.
"Memang beberapa hari lalu kami (Komisi II) turun ke lokasi melihat langsung pengerjaannya. Karena hal itu merupakan fungsi anggota DPRD melakukan pengawasan terhadap proyek pemerintah yang harus bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Pemkab Situbondo Sentot Sugiyono belum berhasil dikonfirmasi mengenai pemanfaatan program Taman Teknologi Pertanian tersebut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Sampai dengan saat ini, kami (Komisi II) belum melihat secara langsung terhadap pemanfaatan Taman Teknologi Pertanian yang selama ini dianggarkan setiap tahun antara Rp500 juta hingga Rp1 miliar, dan pembangunannya di beberapa titik," kata Wakil Ketua Komisi II DPRD Situbondo Hadi Prianto di Situbondo, Jumat.
Ia mengemukakan, sejak awal melihat rencana (site plan) Taman Teknologi Pertanian dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, tujuannya sebagai tempat percontohan terhadap teknologi terbarukan baik organik dan non-organik.
Kata Hadi, pembangunan Taman Teknologi Pertanian yang dianggarkan pada 2019 sekitar Rp500 juta, dan lokasinya di lahan milik Pemkab Situbondo, tepatnya di Desa Gelung, Kecamatan Panarukan.
"Harapan kami kepada kepala dinas yang baru, bagaimana Taman Teknologi Pertanian tersebut bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya, dan segera dimanfaatkan dan komoditas unggulan Situbondo bisa diimplementasikan. Mengingat anggaran yang dikucurkan untuk program itu cukup besar," kata politikus Partai Demokrat itu.
Beberapa waktu lalu, kata Hadi , Komisi II DPRD Situbondo melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi pembangunan Taman Teknologi Pertanian, guna melihat langsung pengerjaan proyek multiyears yang belum dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, khususnya petani sekitar.
"Memang beberapa hari lalu kami (Komisi II) turun ke lokasi melihat langsung pengerjaannya. Karena hal itu merupakan fungsi anggota DPRD melakukan pengawasan terhadap proyek pemerintah yang harus bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Pemkab Situbondo Sentot Sugiyono belum berhasil dikonfirmasi mengenai pemanfaatan program Taman Teknologi Pertanian tersebut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020