Musibah kebakaran terjadi di Jalan Titang, Kelurahan Barana, Kecamatan Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis sore, mengakibatkan lima orang tewas karena terjebak kepulan asap di lantai dua rumahnya yang berbentuk rumah toko (Ruko).
"Ada lima orang korban. Satu ditemukan dalam posisi di kamar mandi, perempuan dewasa. Satu di luar kamar mandi anak laki-laki dan tiga orang di dalam kamar laki-laki dan perempuan," sebut Kepala Bidang Operasi Pemadam Kebakaran Makassar, Hasanuddin di lokasi kejadian.
Selain lima korban meninggal dunia tersebut diketahui warga keturunan Tionghoa, ada empat korban lainnya berhasil selamat saat kejadian tersebut. Empat korban diketahui merupakan asisten rumah tangga yang berusaha meloloskan diri.
"Kita mencoba tembus di lantai satu ada selamat situ. Satu demi satu kita evakuasi. Di lantai dua masih ada kepulan asap. Mereka semua melemah. Ada yang lompat, ada anggota melihat langsung, ia mencoba meloloskan diri. Korban meninggal satu keluarga, berhasil selamat empat orang kemungkinan asistennya," ucap dia kepada wartawan.
Mengenai dengan penyebab kejadian, kata Hasanuddin sementara diselidiki, namun kemungkinan dugaannya sementara arus pendek listrik atau korsleting. Sedangkan tim yang diturunkan dua regu dengan 14 unit armada.
"Laporan yang masuk kepada kami sekitar pukul 15.30 WITA. Tim tiba di lokasi lima menit kemudian. Api berhasil dipadamkan sekitar satu jam kemudian," paparnya.
Berdasarkan fakta lokasi saat korban ditemukan kondisi jasad dalam keadaan utuh. Kemungkinan besar para korban tersebut terjebak asap yang naik ke lantai dua hingga melemah dan akhirnya meninggal.
Selain itu, tidak ada jalan keluar korban ini menyelamatkan diri karena jendela bagian depan Ruko rumah korban ditutupi kaca dan teralis besi. Untuk proses pemadaman tidak ada kendala, hanya saja waktu evakuasi masih menunggu ambulans datang.
"Tidak ada kendala saat pemadaman, tapi ambulans yang sedikit terlambat, kita juga menunggu kantong mayat sebelum mengevakuasi jasad korban. Tapi semua berjalan lancar," tambahnya.
Berdasarkan informasi diterima, korban tersebut diketahui bernama Novita (istri) berumur 30 tahun ditemukan di kamar mandi, Valensia (anak perempuan) berumur 12 tahun, Igor (cucu lelaki) berumur 7 tahun dan Ilong (anak lelaki) berumur 20 tahun ditemukan di dalam kamar, sementara Edar (anak lelaki) berumur 9 tahun ditemukan di ruang tengah. Selanjutnya, tiga ekor anjing di kandang ikut tewas. Sementara empat IRT berhasil lolos menyelamatkan diri.
Salah seorang warga sekitar, Daeng Ona melihat Suami korban Benni berhasil keluar dari rumahnya untuk menyelamatkan diri dan sempat berteriak ada korsleting di rumahnya.
"Tadi sempat dia (Benni) dilihat rumahnya banyak asap, terus teriak tolong-tolong api, api, korsleting listrik. Memang tadi tidak ada kelihatan api hanya asap tebal," tuturnya.
Hingga saat ini kepolisian masih melakukan penyelidikan dan memasang garis polisi di lokasi kejadian untuk diproses petugas Laboratorium Forensik Polri untuk proses lebih lanjut guna memastikan penyebab kebakaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Ada lima orang korban. Satu ditemukan dalam posisi di kamar mandi, perempuan dewasa. Satu di luar kamar mandi anak laki-laki dan tiga orang di dalam kamar laki-laki dan perempuan," sebut Kepala Bidang Operasi Pemadam Kebakaran Makassar, Hasanuddin di lokasi kejadian.
Selain lima korban meninggal dunia tersebut diketahui warga keturunan Tionghoa, ada empat korban lainnya berhasil selamat saat kejadian tersebut. Empat korban diketahui merupakan asisten rumah tangga yang berusaha meloloskan diri.
"Kita mencoba tembus di lantai satu ada selamat situ. Satu demi satu kita evakuasi. Di lantai dua masih ada kepulan asap. Mereka semua melemah. Ada yang lompat, ada anggota melihat langsung, ia mencoba meloloskan diri. Korban meninggal satu keluarga, berhasil selamat empat orang kemungkinan asistennya," ucap dia kepada wartawan.
Mengenai dengan penyebab kejadian, kata Hasanuddin sementara diselidiki, namun kemungkinan dugaannya sementara arus pendek listrik atau korsleting. Sedangkan tim yang diturunkan dua regu dengan 14 unit armada.
"Laporan yang masuk kepada kami sekitar pukul 15.30 WITA. Tim tiba di lokasi lima menit kemudian. Api berhasil dipadamkan sekitar satu jam kemudian," paparnya.
Berdasarkan fakta lokasi saat korban ditemukan kondisi jasad dalam keadaan utuh. Kemungkinan besar para korban tersebut terjebak asap yang naik ke lantai dua hingga melemah dan akhirnya meninggal.
Selain itu, tidak ada jalan keluar korban ini menyelamatkan diri karena jendela bagian depan Ruko rumah korban ditutupi kaca dan teralis besi. Untuk proses pemadaman tidak ada kendala, hanya saja waktu evakuasi masih menunggu ambulans datang.
"Tidak ada kendala saat pemadaman, tapi ambulans yang sedikit terlambat, kita juga menunggu kantong mayat sebelum mengevakuasi jasad korban. Tapi semua berjalan lancar," tambahnya.
Berdasarkan informasi diterima, korban tersebut diketahui bernama Novita (istri) berumur 30 tahun ditemukan di kamar mandi, Valensia (anak perempuan) berumur 12 tahun, Igor (cucu lelaki) berumur 7 tahun dan Ilong (anak lelaki) berumur 20 tahun ditemukan di dalam kamar, sementara Edar (anak lelaki) berumur 9 tahun ditemukan di ruang tengah. Selanjutnya, tiga ekor anjing di kandang ikut tewas. Sementara empat IRT berhasil lolos menyelamatkan diri.
Salah seorang warga sekitar, Daeng Ona melihat Suami korban Benni berhasil keluar dari rumahnya untuk menyelamatkan diri dan sempat berteriak ada korsleting di rumahnya.
"Tadi sempat dia (Benni) dilihat rumahnya banyak asap, terus teriak tolong-tolong api, api, korsleting listrik. Memang tadi tidak ada kelihatan api hanya asap tebal," tuturnya.
Hingga saat ini kepolisian masih melakukan penyelidikan dan memasang garis polisi di lokasi kejadian untuk diproses petugas Laboratorium Forensik Polri untuk proses lebih lanjut guna memastikan penyebab kebakaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020