Pemerintah Kota Surabaya menambah kapasitas sejumlah rumah pompa dalam upaya mencegah banjir saat hujan turun dengan intensitas tinggi di Kota Pahlawan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Pematusan Kota Surabaya Erna Purnawati mengatakan bahwa penambahan kapasitas ditujukan untuk mempercepat penyedotan air dari saluran atau bozem --penampung air semacam waduk-- saat hujan.

"Biasanya harus ditunggu sampai subuh dan Bu Wali Kota tidak mau itu. Makanya ini kapasitasnya ditambah lagi lima meter kubik per detik. Harapannya nanti empat jam setelah hujan sudah habis menyedot air dari saluran dan bozem itu," katanya di Surabaya, Selasa.

Erna dalam beberapa hari terakhir ikut mendampingi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengecek rumah-rumah pompa dan saluran di Kota Surabaya.

Menurut dia, Wali Kota antara lain meninjau Bozem Morokrembangan dan rumah pompanya yang seluas 80 hektare. Pada ujung selatan bozem yang berdekatan dengan Sungai Greges ada Pompa Greges. Selain itu ada Pompa Gadukan di bagian tengah.

"Jadi, total ada tiga rumah pompa dengan total semuanya 28 unit pompa. Kapasitas pompanya mulai satu sampai lima meter kubik. Di rumah pompa ini Bu Wali Kota meminta untuk menambah kapasitas pompa," katanya.

Ia mengatakan bahwa selama mengecek kondisi rumah pompa, Wali Kota langsung menginstruksikan perbaikan jika menemukan masalah.

Dalam inspeksi di Darmo Permai Jalan Patimura misalnya, Wali Kota langsung meminta aparat terkait meninggikan dan melebarkan bangunan pengarah aliran karena warga mengeluhkan adanya genangan dan meminta pengarah aliran ditinggikan dan dilebarkan.  (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020