Sebuah rumah sekaligus tempat memproduksi bibit jamur tiram putih milik Kepala Desa Bodag di Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jawa Timur ambrol hingga rata dengan tanah akibat tertimbun material tanah longsor setelah hujan deras mengguyur beberapa jam di wilayah setempat.

Kepala Desa Bodag, Dakung di Madiun, Rabu mengatakan bencana alam tersebut terjadi pada malam pergantian tahun baru 2020, tepatnya Selasa, tanggal 31 Desember 2019.

Hujan deras yang turun dan saluran pipa air yang bocor membuat tebing dan talut yang ada di belakang rumah tidak mampu menahan air hingga akhirnya longsor dan menerjang bangunan rumah tersebut.

"Semua peralatan yang digunakan untuk memproduksi bibit jamur tiram rusak, di antaranya, mesin pemanas, mesin pengepakan, mesin diesel, dan traktor. Semuanya rusak tertimpa runtuhan material rumah bercampur tanah, batu, dan lumpur," ujar Dakung kepada wartawan.

Pihaknya dibantu oleh anggota TNI dan Polsek setempat, bersama relawan dan warga hingga Rabu siang melakukan evakuasi terhadap sejumlah barang rumah tangga dan produksi jamur tiram yang masih bisa digunakan.

Hingga kini belum diketahui jumlah kerugian material akibat bencana tanah longsor tersebut. Namun ditaksir, kerugian bisa mencapai puluhan juta rupiah.

Sementara, akibat rusaknya jaringan penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (pamsimas), puluhan rumah warga di wilayah setempat terganggu mendapatkan air bersih.

Dakung menambahkan, pihaknya telah melaporkan kejadian bencana tersebut ke kantor kecamatan dan BPBD setempat. Diharapkan bantuan dan perbaikan saluran air segera dilakukan sehingga warga tidak kesulitan.

Sesuai pemetaan BPBD Kabupaten Madiun, Kecamatan Kare merupakan satu dari sejumlah daerah di kabupaten setempat yang rawan terjadi bencana tanah longsor saat musim hujan.

Wilayah lain yang rawan longsor di antaranya, Kecamatan Dagangan, Wungu, dan Gemarang yang berada di daerah lereng Gunung Wilis.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020