Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin mengajak masyarakat mengembangkan tanaman anggur yang selama ini menjadi ikon Kota Probolinggo, Jawa Timur.
"Anggur di Kota Probolinggo rasanya manis dan perlu dikembangkan," katanya saat melakukan kegiatan petik anggur di Kebun Wisata Studi Pertanian (KWSP) di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Probolinggo, Selasa.
Petik anggur di Kebun Wisata Studi Pertanian itu ada tiga jenis anggur yang memasuki masa panen yakni anggur merah Prabu Bestari, anggur Delaware dan anggur Kediri Kuning.
Menurutnya, Kota Probolinggo identik dengan buah mangga dan anggur, bahkan buah anggur merupakan salah satu ikon dari Kota Probolinggo, sehingga perlu dilestarikan buah anggur dan mangga.
"Dengan menanam anggur secara massal, bisa menunjukkan kepada wisatawan yang berkunjung ke Kota Probolinggo bahwa anggur dan mangga menjadi ikon di Kota Probolinggo," tuturnya.
Rencananya tahun 2020, lanjut dia, setiap organisasi perangkat daerah (OPD) baik di tingkat kecamatan maupun kelurahan harus ada tanaman anggur, sehingga Pemkot Probolinggo melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan akan menyosialisasikan dan memberi contoh cara menanam anggur yang baik.
"Kami juga akan membagikan bibit anggur kepada masyarakat Kota Probolinggo dengan konsep yang akan ditawarkan yakni melakukan program satu rumah untuk menanam satu pohon anggur," katanya.
Ia mengimbau masyarakat Kota Probolinggo yang mempunyai lahan kosong bisa digunakan untuk menanam anggur, sehingga bisa menambah penghasilan bagi warga Kota Probolinggo.
"Pemerintah Kota Probolinggo terus berupaya untuk mempertahankan ikon Kota Probolinggo yakni anggur dan mangga bisa berkembang lebih baik lagi," ujarnya.
Sementara Plt Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Probolinggo Sumadi menjelaskan tahun depan pemerintah berupaya untuk menggembalikan ikon Kota Probolinggo khususnya anggur.
"Anggur Probolinggo lebih manis dibandingkan anggur yang dijual dipinggir jalan dan sudah terbukti bahwa kadar kemanisan anggur Probolinggo sudah mencapai 20 brix, padahal dengan angka 14 brix saja, buah itu sudah manis," katanya.
Ia berharap kedepannya masyarakat Kota Probolinggo bisa lebih banyak lagi yang menanam buah anggur, sehingga anggur yang menjadi ikon Kota Probolinggo lebih dikenal lagi oleh masyarakat luas.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Anggur di Kota Probolinggo rasanya manis dan perlu dikembangkan," katanya saat melakukan kegiatan petik anggur di Kebun Wisata Studi Pertanian (KWSP) di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Probolinggo, Selasa.
Petik anggur di Kebun Wisata Studi Pertanian itu ada tiga jenis anggur yang memasuki masa panen yakni anggur merah Prabu Bestari, anggur Delaware dan anggur Kediri Kuning.
Menurutnya, Kota Probolinggo identik dengan buah mangga dan anggur, bahkan buah anggur merupakan salah satu ikon dari Kota Probolinggo, sehingga perlu dilestarikan buah anggur dan mangga.
"Dengan menanam anggur secara massal, bisa menunjukkan kepada wisatawan yang berkunjung ke Kota Probolinggo bahwa anggur dan mangga menjadi ikon di Kota Probolinggo," tuturnya.
Rencananya tahun 2020, lanjut dia, setiap organisasi perangkat daerah (OPD) baik di tingkat kecamatan maupun kelurahan harus ada tanaman anggur, sehingga Pemkot Probolinggo melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan akan menyosialisasikan dan memberi contoh cara menanam anggur yang baik.
"Kami juga akan membagikan bibit anggur kepada masyarakat Kota Probolinggo dengan konsep yang akan ditawarkan yakni melakukan program satu rumah untuk menanam satu pohon anggur," katanya.
Ia mengimbau masyarakat Kota Probolinggo yang mempunyai lahan kosong bisa digunakan untuk menanam anggur, sehingga bisa menambah penghasilan bagi warga Kota Probolinggo.
"Pemerintah Kota Probolinggo terus berupaya untuk mempertahankan ikon Kota Probolinggo yakni anggur dan mangga bisa berkembang lebih baik lagi," ujarnya.
Sementara Plt Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Probolinggo Sumadi menjelaskan tahun depan pemerintah berupaya untuk menggembalikan ikon Kota Probolinggo khususnya anggur.
"Anggur Probolinggo lebih manis dibandingkan anggur yang dijual dipinggir jalan dan sudah terbukti bahwa kadar kemanisan anggur Probolinggo sudah mencapai 20 brix, padahal dengan angka 14 brix saja, buah itu sudah manis," katanya.
Ia berharap kedepannya masyarakat Kota Probolinggo bisa lebih banyak lagi yang menanam buah anggur, sehingga anggur yang menjadi ikon Kota Probolinggo lebih dikenal lagi oleh masyarakat luas.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019