Rachmat Kaimuddin menyatakan siap membawa PT Bank Bukopin, Tbk menghadapi era revolusi industri 4.0, sejak dirinya dipercaya menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Perencanaan pada bank swasta tersebut.
Pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, 15 April 1979, itu sebelumnya menduduki posisi komisaris dan diminta fulltime untuk menjabat Direktur Keuangan dan Perencanaan Bank Bukopin sejak bulan Mei 2018.
"Sejak itu saya senantiasa mengikuti arus perkembangan teknologi dan mengupayakan inovasi untuk memajukan Bank Bukopin," ujar alumnus Master of Business Administration dari Stanford University Amerika Serikat itu, Senin.
Untuk menghadapi era revolusi industri 4.0, Rachmat bertekad untuk terus memperkuat produk-produk Bank Bukopin dengan layanan berbasis digital
"Kami berupaya mengikuti tren dan berinovasi menciptakan produk dan layanan yang up to date." katanya.
Mantan Direktur PT Bosowa Corporindo itu menyatakan harus melibatkan generasi milenial untuk memberikan masukan demi mengembangkan produk-produk Bank Bukopin.
Hasilnya, PT Bank Bukopin Tbk terus mencatatkan kinerja positif dalam kurun waktu setahun terakhir. Laba bersih Bank Bukopin tercatat tumbuh positif sebesar 9,8 persen sepanjang kuartal III 2019 menjadi Rp151 miliar, yang ditopang kenaikan pendapatan operasional.
Selain itu inovasi keuangan seperti Flexy Bill, Flexy Gas, dan Flexy Health, semakin memperkuat posisi Bukopin dalam jangka panjang karena dirancang untuk memenuhi kebutuhan nasabah dan tidak dimiliki oleh para kompetitor.
Tidak cuma itu, pada tahun 2018, Bank Bukopin berhasil melakukan penggalangan dana atau fundraising sebesar Rp1.5 triliun melalui rights issue, yang menarik perhatian KB Kookmin Bank asal Korea untuk menjadi salah satu pemegang saham utama.
"Di tahun 2019, Bank Bukopin berhasil mendapatkan dana melalui sekuritisasi aset (KIK EBA) sebesar Rp1.3 triliun dengan underlying aset kredit personal. Hal ini belum pernah dilakukan sebelumnya di Indonesia," ucap Rachmat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, 15 April 1979, itu sebelumnya menduduki posisi komisaris dan diminta fulltime untuk menjabat Direktur Keuangan dan Perencanaan Bank Bukopin sejak bulan Mei 2018.
"Sejak itu saya senantiasa mengikuti arus perkembangan teknologi dan mengupayakan inovasi untuk memajukan Bank Bukopin," ujar alumnus Master of Business Administration dari Stanford University Amerika Serikat itu, Senin.
Untuk menghadapi era revolusi industri 4.0, Rachmat bertekad untuk terus memperkuat produk-produk Bank Bukopin dengan layanan berbasis digital
"Kami berupaya mengikuti tren dan berinovasi menciptakan produk dan layanan yang up to date." katanya.
Mantan Direktur PT Bosowa Corporindo itu menyatakan harus melibatkan generasi milenial untuk memberikan masukan demi mengembangkan produk-produk Bank Bukopin.
Hasilnya, PT Bank Bukopin Tbk terus mencatatkan kinerja positif dalam kurun waktu setahun terakhir. Laba bersih Bank Bukopin tercatat tumbuh positif sebesar 9,8 persen sepanjang kuartal III 2019 menjadi Rp151 miliar, yang ditopang kenaikan pendapatan operasional.
Selain itu inovasi keuangan seperti Flexy Bill, Flexy Gas, dan Flexy Health, semakin memperkuat posisi Bukopin dalam jangka panjang karena dirancang untuk memenuhi kebutuhan nasabah dan tidak dimiliki oleh para kompetitor.
Tidak cuma itu, pada tahun 2018, Bank Bukopin berhasil melakukan penggalangan dana atau fundraising sebesar Rp1.5 triliun melalui rights issue, yang menarik perhatian KB Kookmin Bank asal Korea untuk menjadi salah satu pemegang saham utama.
"Di tahun 2019, Bank Bukopin berhasil mendapatkan dana melalui sekuritisasi aset (KIK EBA) sebesar Rp1.3 triliun dengan underlying aset kredit personal. Hal ini belum pernah dilakukan sebelumnya di Indonesia," ucap Rachmat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019