Tim bola voli putra Indonesia melangkah ke semifinal SEA Games 2019 seusai melibas tim tuan rumah Filipina pada laga penentuan di Philsports Arena, Metro Manila, Jumat, dengan skor 3-0 (25-23, 32-30, 25-20).
Meski menang, bukan perkara mudah bagi Rivan Nurmulki dan kawan-kawan untuk meraihnya, mengingat tim tuan rumah tampil luar biasa dan mendapatkan dukungan penuh dari pendukung fanatiknya. Hal tersebut dibuktikan dengan ketatnya perolehan poin.
Baca juga: SEA Games 2019: Belum pernah menang, voli putri Indonesia masih optimistis raih medali
Set pertama meski mendapatkan tekanan dari tuan rumah, Nizar Zulfikar dan kawan-kawan mampu mengantisipasinya. Saling kejar dalam perolehan poin terus terjadi hingga tim besutan Li Qiujiang itu keluar dari tekanan dan menang 25-23.
Di set kedua, pertandingan berlangsung lebih ketat. Tuan rumah yang mendapat dukungan penuh dari penonton tak ingin melepaskan kemenangan begitu saja kepada tim Indonesia. Perolehan poin pun terus ketat hingga akhirnya Indonesia menang 32-30.
Memasuki set ketiga, tim Indonesia bermain tenang meski sempat kecolongan beberapa poin. Pelan tapi pasti, tim Merah Putih melakukan tekanan dan akhirnya mampu mengakhiri pertandingan dengan skor 25-20.
"Pertandingan tadi sangat seru. Ke depannya dijalanin aja, minta doanya kepada masyarakat Indonesia. Kami salut dengan suporter di Filipina. Auranya lebih tegang dibanding Proliga," kata kapten tim Indonesia Nizar Zulfikar dalam keterangan resminya.
Baca juga: SEA Games 2019: Hajar Thailand 2-0, Indonesia raih emas voli pantai beregu putra
Pada pertandingan semifinal, Indonesia sudah ditunggu oleh Myanmar. Pertandingan bakal berlangsung di tempat yang sama Minggu (8/12). Kemenangan menjadi tujuan utama tim yang dilatih oleh pelatih Li Qiujiang itu.
"Kita target juara, mau tidak mau ya harus rebut medali emas," kata salah satu pemain tim Indonesia, Rivan Nurmulki.
Sementara itu, asisten pelatih tim voli Indonesia Pascal Wilmar mengakui bahwa tuan rumah Filipina kekuatannya sudah meningkat.
Menurut dia, laga sengit melawan tim tuan rumah akan dijadikan modal untuk menghadapi Myanmar di semifinal.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Meski menang, bukan perkara mudah bagi Rivan Nurmulki dan kawan-kawan untuk meraihnya, mengingat tim tuan rumah tampil luar biasa dan mendapatkan dukungan penuh dari pendukung fanatiknya. Hal tersebut dibuktikan dengan ketatnya perolehan poin.
Baca juga: SEA Games 2019: Belum pernah menang, voli putri Indonesia masih optimistis raih medali
Set pertama meski mendapatkan tekanan dari tuan rumah, Nizar Zulfikar dan kawan-kawan mampu mengantisipasinya. Saling kejar dalam perolehan poin terus terjadi hingga tim besutan Li Qiujiang itu keluar dari tekanan dan menang 25-23.
Di set kedua, pertandingan berlangsung lebih ketat. Tuan rumah yang mendapat dukungan penuh dari penonton tak ingin melepaskan kemenangan begitu saja kepada tim Indonesia. Perolehan poin pun terus ketat hingga akhirnya Indonesia menang 32-30.
Memasuki set ketiga, tim Indonesia bermain tenang meski sempat kecolongan beberapa poin. Pelan tapi pasti, tim Merah Putih melakukan tekanan dan akhirnya mampu mengakhiri pertandingan dengan skor 25-20.
"Pertandingan tadi sangat seru. Ke depannya dijalanin aja, minta doanya kepada masyarakat Indonesia. Kami salut dengan suporter di Filipina. Auranya lebih tegang dibanding Proliga," kata kapten tim Indonesia Nizar Zulfikar dalam keterangan resminya.
Baca juga: SEA Games 2019: Hajar Thailand 2-0, Indonesia raih emas voli pantai beregu putra
Pada pertandingan semifinal, Indonesia sudah ditunggu oleh Myanmar. Pertandingan bakal berlangsung di tempat yang sama Minggu (8/12). Kemenangan menjadi tujuan utama tim yang dilatih oleh pelatih Li Qiujiang itu.
"Kita target juara, mau tidak mau ya harus rebut medali emas," kata salah satu pemain tim Indonesia, Rivan Nurmulki.
Sementara itu, asisten pelatih tim voli Indonesia Pascal Wilmar mengakui bahwa tuan rumah Filipina kekuatannya sudah meningkat.
Menurut dia, laga sengit melawan tim tuan rumah akan dijadikan modal untuk menghadapi Myanmar di semifinal.
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019