Sistem Sapi Bibit Terintegratif ala Kecamatan Pakong, Pasean, Batumarmar dan Waru atau yang disingkat "Siii Papa Baru" Kabupaten Pamekasan di Pulau Madura masuk nominasi top 25 kompetisi inovasi pelayanan publik Provinsi Jawa Timur 2019.
"Penghargaan masuknya Kabupaten Pamekasan dalam 25 top kompetisi inovasi pelayanan publik di Jawa Timur ini diserahkan secara langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Surabaya tadi pagi," kata Bupati Pamekasan Baddrut Tamam dalam rilis yang diterima ANTARA di Pamekasan, Selasa malam.
Program "Siii Papa Baru" yang dicanangkan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Pemkab Pamekasan, sebagai upaya untuk mempertahankan bibit unggul sapi Madura yang terfokus di empat kecamatan, yakni Kecamatan Pakong, Pasean, Batumarmar dan Kecamatan Waru.
Empat kecamatan ini, menjadi sentra pengembangan sapi Madura, dengan pola terintegratif, sehingga bibit sapi asli ini tetap terjaga dengan baik.
Pemprov Jatim menilai, program yang dicanangkan Pemkab Pamekasan untuk menjaga keaslian bibit sapi Madura tergolong inovatif, apalagi bibit sapi yang dikembangkan adalah sapi karapan dan sapi sonok yang bernilai jual mahal.
Selain mendapatkan penghargaan dalam program ketahanan pangan melalui budidaya ternak sapi Madura asli, Pemkab Pamekasan juga berhasil meraih penghargaan dalam kategori pendidikan.
"Untuk kategori bidang pendidikan, program yang mendapatkan penghargaan adalah program yang kami beri nama 'Modal Gizi' atau 'Motivasi Medali Bergilir untuk Meningkatkan Prestasi Siswa'," kata Baddrut Tamam, menjelaskan.
Program ini dicanangkan Pemkab Pamekasan dalam rangka memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasi mereka dalam bidang pendidikan.
Turut mendampingi Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, Sekda Totok Hartono, Kepala Inspektorat Muhammad Alwi, Kepala Bappeda Taufikurrahman, dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Bambang Prayogi.
"Kami berharap penghargaan dalam program inovatif yang kami terima ini, akan menjadi pemicu agar dinas-dinas nantinya akan lebih kreatif lagi dalam merancang program yang berpihak pada kemajuan daerah dan pemberdayaan ekonomi masyarakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Penghargaan masuknya Kabupaten Pamekasan dalam 25 top kompetisi inovasi pelayanan publik di Jawa Timur ini diserahkan secara langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Surabaya tadi pagi," kata Bupati Pamekasan Baddrut Tamam dalam rilis yang diterima ANTARA di Pamekasan, Selasa malam.
Program "Siii Papa Baru" yang dicanangkan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Pemkab Pamekasan, sebagai upaya untuk mempertahankan bibit unggul sapi Madura yang terfokus di empat kecamatan, yakni Kecamatan Pakong, Pasean, Batumarmar dan Kecamatan Waru.
Empat kecamatan ini, menjadi sentra pengembangan sapi Madura, dengan pola terintegratif, sehingga bibit sapi asli ini tetap terjaga dengan baik.
Pemprov Jatim menilai, program yang dicanangkan Pemkab Pamekasan untuk menjaga keaslian bibit sapi Madura tergolong inovatif, apalagi bibit sapi yang dikembangkan adalah sapi karapan dan sapi sonok yang bernilai jual mahal.
Selain mendapatkan penghargaan dalam program ketahanan pangan melalui budidaya ternak sapi Madura asli, Pemkab Pamekasan juga berhasil meraih penghargaan dalam kategori pendidikan.
"Untuk kategori bidang pendidikan, program yang mendapatkan penghargaan adalah program yang kami beri nama 'Modal Gizi' atau 'Motivasi Medali Bergilir untuk Meningkatkan Prestasi Siswa'," kata Baddrut Tamam, menjelaskan.
Program ini dicanangkan Pemkab Pamekasan dalam rangka memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasi mereka dalam bidang pendidikan.
Turut mendampingi Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, Sekda Totok Hartono, Kepala Inspektorat Muhammad Alwi, Kepala Bappeda Taufikurrahman, dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Bambang Prayogi.
"Kami berharap penghargaan dalam program inovatif yang kami terima ini, akan menjadi pemicu agar dinas-dinas nantinya akan lebih kreatif lagi dalam merancang program yang berpihak pada kemajuan daerah dan pemberdayaan ekonomi masyarakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019