Sebanyak 378 ton kopi robusta dari Perkebunan Kaliselogiri, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa, kembali diekspor ke berbagai negara, yakni Italia, Jepang, dan Inggris.

Dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Banyuwangi, Manajer PT Perkebunan Nusantara XII Kaliselogiri Benny Hendricrianto mengatakan bahwa kopi robusta yang diekspor merupakan kopi dengan kualitas mutu satu dalam bentuk biji kopi (green bean).

"Hari ini, dari jumlah 378 ton, Italia menjadi negara dengan porsi pengiriman terbesar yakni 324 ton, Inggris 36 ton dan Jepang 18 ton," ujar Benny.

Baca juga: Taiwan ingin Jawa Timur tingkatkan ekspor kopi

Menurut ia, Perkebunan Selogiri yang dikelola PT Perkebunan Nusantara XII selama ini rutin mengekspor kopi, seperti tahun lalu yang juga mengekspor ke Italia, Inggris dan Jepang serta Swiss.

Benny mengaku optimistis pada tahun depan mampu meningkatkan produktivitas lahan kopi sehingga meningkatkan volume ekspor kopi.

"Dengan kondisi pembungaan saat ini yang cukup bagus, kami tinggal menunggu hujan untuk mengairi lahan. Dengan demikian, kami berharap tahun depan produktivitasnya bisa meningkat menjadi 1 ton per hektare dari posisi sekarang sekitar 800 kilogram per hektare. Kita juga bisa mengupayakan dengan pemeliharaan tanaman yang baik dan memerhatikan kesehatan tanaman," paparnya.

Baca juga: Kopi "Amstirdam" asal Malang tembus pasar Australia

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas terus mendorong para pelaku usaha pertanian dengan berbagai sub-sektornya di Banyuwangi untuk merambah pasar luar negeri.

"Setelah beras organik tembus Italia, berbagai produk hortikultura seperti manggis dan juga komoditas perikanan ekspor ke banyak negara, kopi Banyuwangi meneguhkan eksistensinya sebagai produk unggulan berkualitas ekspor," kata Anas.

Pada 2019, katanya, produksi kopi dari seluruh perkebunan di Banyuwangi diprediksi bisa mencapai 3.990 ton. Dari produksi tersebut yang diekspor 3.192 ton, dengan negara tujuan mulai dari Amerika Serikat, Italia, Jepang, Saudi Arabia, Qatar hingga Mesir.

"Kami bersyukur bahwa di tengah tantangan ekonomi yang ada, tekanan perlambatan ekspor, berbagai komoditas Banyuwangi masih mendapat tempat di pasar luar negeri," tuturnya.

Untuk peningkatan kualitas tanaman dan produktivitas kopi, Pemkab Banyuwangi melakukan pelatihan peningkatan kompetensi petani kopi, mulai dari pelatihan budi daya hingga pascapanen. Harapannya, kualitas kopi di Banyuwangi terus meningkat agar permintaan pasar luar negeri terus bertambah.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019