Tim kuasa hukum keluarga atlet senam Shalfa Avrilla Siani meminta Pengurus Besar Persatuan Senam Seluruh Indonesia (PB Persani) transparan terkait alasan indisipliner, sehingga kliennya harus dipulangkan dari Pelatnas proyeksi SEA Games 2019.
"Kami ingin minta bukti secara transparan bahwa Shalfa melakukan tindakan indisipliner," ujar kuasa hukum Shalfa, Imam Mohklas, kepada wartawan usai mendampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menemui Shalfa Avrila beserta keluarganya di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Senin.
Baca juga: Kemenpora: Pemulangan atlet senam bukan karena keperawanan, tapi indisipliner
Alasan indisipliner tersebut, kata dia, tak pernah sampai kepada keluarga Shalfa Avrila di Kediri, termasuk surat pemberitahuan tentang pelanggaran disiplin.
Sebagai kuasa hukum atlet senam Shalfa Avrila, ia mengakui ada temuan-temuan lain soal indisipliner, yang mungkin akan diungkapkan di kemudian hari.
Baca juga: Bukan masalah keperawanan, ini penjelasan PB Persani soal pemulangan atlet senam Shalfa Avrila
Sementara itu, pihaknya juga akan menyampaikan pengaduan kepada Gubernur Khofifah seperti yang disampaikannya kepada Presiden serta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali.
"Tapi, cukup gubernur yang tahu sebagai bahan koreksi dan kami tidak akan mengungkap ke media. Bukan berarti kami tidak berani terkait pernyataan Persani, tapi kami tidak mau timbul kegaduhan di momen SEA Games yang sekarang sedang berlangsung," ucapnya.
Baca juga: KONI Jatim minta akhiri polemik pemulangan atlet senam Shalfa Avrila
Selain itu, pihaknya juga sudah mengumpulkan bukti-bukti, termasuk siapa saja yang memerintahkan tes keperawanan terhadap Shalfa Avrila dan selanjutnya akan diserahkan ke gubernur sebagai bahan evaluasi, bukan untuk publikasi.
"Kami juga sangat mengapresiasi Gubernur Jatim yang menemui dan memberi semangat kepada Shalfa, yang memang sempat mengalami trauma," katanya.
Ia tetap berharap pihak pelatih di Pelatnas maupun PB Persani melakukan itikad baik dan sebagaimana disarankan oleh Gubernur untuk meminta maaf jika terdapat pernyataan tentang isu keperawanan.
Baca juga: Wali Kota Kediri ikut tanggapi polemik pemulangan atlet senam Shalfa Avrila
Baca juga: Atlet senam Shalfa Avrila terpukul karena tuduhan tidak perawan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Kami ingin minta bukti secara transparan bahwa Shalfa melakukan tindakan indisipliner," ujar kuasa hukum Shalfa, Imam Mohklas, kepada wartawan usai mendampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menemui Shalfa Avrila beserta keluarganya di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Senin.
Baca juga: Kemenpora: Pemulangan atlet senam bukan karena keperawanan, tapi indisipliner
Alasan indisipliner tersebut, kata dia, tak pernah sampai kepada keluarga Shalfa Avrila di Kediri, termasuk surat pemberitahuan tentang pelanggaran disiplin.
Sebagai kuasa hukum atlet senam Shalfa Avrila, ia mengakui ada temuan-temuan lain soal indisipliner, yang mungkin akan diungkapkan di kemudian hari.
Baca juga: Bukan masalah keperawanan, ini penjelasan PB Persani soal pemulangan atlet senam Shalfa Avrila
Sementara itu, pihaknya juga akan menyampaikan pengaduan kepada Gubernur Khofifah seperti yang disampaikannya kepada Presiden serta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali.
"Tapi, cukup gubernur yang tahu sebagai bahan koreksi dan kami tidak akan mengungkap ke media. Bukan berarti kami tidak berani terkait pernyataan Persani, tapi kami tidak mau timbul kegaduhan di momen SEA Games yang sekarang sedang berlangsung," ucapnya.
Baca juga: KONI Jatim minta akhiri polemik pemulangan atlet senam Shalfa Avrila
Selain itu, pihaknya juga sudah mengumpulkan bukti-bukti, termasuk siapa saja yang memerintahkan tes keperawanan terhadap Shalfa Avrila dan selanjutnya akan diserahkan ke gubernur sebagai bahan evaluasi, bukan untuk publikasi.
"Kami juga sangat mengapresiasi Gubernur Jatim yang menemui dan memberi semangat kepada Shalfa, yang memang sempat mengalami trauma," katanya.
Ia tetap berharap pihak pelatih di Pelatnas maupun PB Persani melakukan itikad baik dan sebagaimana disarankan oleh Gubernur untuk meminta maaf jika terdapat pernyataan tentang isu keperawanan.
Baca juga: Wali Kota Kediri ikut tanggapi polemik pemulangan atlet senam Shalfa Avrila
Baca juga: Atlet senam Shalfa Avrila terpukul karena tuduhan tidak perawan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019