Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, melakukan kaderisasi dan memberikan bimbingan teknis puluhan perangkat desa dalam rangka melanjutkan program nasional Penyedian Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).
"Program Pamsimas berakhir pada 2020, jadi kami harus melakukan pengkaderan guna melanjutkan program nasional," ujar Kepala Bappeda Pemkab Situbondo Tri Cahya Setianingsih, di sela acara Bimtek Kelembagaan Sistem Penyediaan Air Minum Perdesaan di Aula Pemkab Situbondo, Senin.
Menurut ia, memberikan bimbingan teknis kepada perangkat desa ini dilakukan agar penyediaan air bersih dan sanitasi masyarakat perdesaan tetap berlangsung.
Katanya, program Pamsimas di Kabupaten Situbondo menyasar 68 desa dan akan berakhir 2020, sedangkan penyediaan air bersih atau air minum dan sanitasi di perdesaan yang selama ini dikelola Pamsimas, lanjutnya, akan terus dikawal demi terwujudnya pelayanan air minum untuk masyarakat sehat sejahtera dan berkeadilan.
"Agar pengelolaan air bersih terus berlanjut, tentu kelembagaannya harus dibentuk untuk mengelola keberlangsungan pengelola air bersih di desa-desa," tuturnya.
Tri Cahya menjelaskan, pemkab setempat membentuk Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS) yang dipersiapkan untuk mendampingi desa, melanjutkan program Pamsimas, hingga pemerintah desa mampu mengelola sendiri menggunakan Dana Desa (DD).
"Ini sebenarnya tahapan awal membangun BUMDes, karena BUMDes merupakan usaha yang didirikan untuk mengelola potensi ekonomi desa, sehingga desa mampu mengelola pendapatan sendiri," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Program Pamsimas berakhir pada 2020, jadi kami harus melakukan pengkaderan guna melanjutkan program nasional," ujar Kepala Bappeda Pemkab Situbondo Tri Cahya Setianingsih, di sela acara Bimtek Kelembagaan Sistem Penyediaan Air Minum Perdesaan di Aula Pemkab Situbondo, Senin.
Menurut ia, memberikan bimbingan teknis kepada perangkat desa ini dilakukan agar penyediaan air bersih dan sanitasi masyarakat perdesaan tetap berlangsung.
Katanya, program Pamsimas di Kabupaten Situbondo menyasar 68 desa dan akan berakhir 2020, sedangkan penyediaan air bersih atau air minum dan sanitasi di perdesaan yang selama ini dikelola Pamsimas, lanjutnya, akan terus dikawal demi terwujudnya pelayanan air minum untuk masyarakat sehat sejahtera dan berkeadilan.
"Agar pengelolaan air bersih terus berlanjut, tentu kelembagaannya harus dibentuk untuk mengelola keberlangsungan pengelola air bersih di desa-desa," tuturnya.
Tri Cahya menjelaskan, pemkab setempat membentuk Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS) yang dipersiapkan untuk mendampingi desa, melanjutkan program Pamsimas, hingga pemerintah desa mampu mengelola sendiri menggunakan Dana Desa (DD).
"Ini sebenarnya tahapan awal membangun BUMDes, karena BUMDes merupakan usaha yang didirikan untuk mengelola potensi ekonomi desa, sehingga desa mampu mengelola pendapatan sendiri," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019