Jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Senin menggelar rapat koordinasi guna bersinergi dalam upaya mendorong percepatan pembangunan pusat dan daerah di wilayah tersebut.

Komitmen itu disepakati dalam rapat koordinasi tiga pilar yang dipimpin Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin bersama Kapolres Trenggalek AKBP Jean Calvijn Simanjuntak dan Dandim 0806/Trenggalek Letkol Inf Dodik Novianto di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Trenggalek.

Dalam konsolidasi tersebut, ketiga unsur pimpinan yang tergabung dalam Forkopimda Trenggalek bersepakat untuk bersinergi mengawal percepatan pembangunan pemerintah pusat dan daerah di Bumi Menak Sopal, Trenggalek.

"Inti perintah Pak Presiden adalah, bagaimana kita mulai pusat hingga desa fokus kepada cipta lapangan kerja dan investasi," kata Bupati Trenggalek Moch Nur Arifin.

Dia menegaskan bahwa Pemkab Trenggalek menerapkan kebijakan "open investmen". Artinya, arus investasi di Trenggalek akan dipermudah.

"Jangan sampai investasi ke daerah yang sudah ketok pintu akhirnya tidak jadi," ujarnya.

Kata dia, harus ada kemudahan yang diberikan, karena kemudahan investasi ini tidak hanya terkait dengan kemudahan dalam perizinan saja, keamanan juga termasuk di dalamnya sehingga perlu ada sinergitas tiga pilar.

Hal inilah yang disebut Bupati Nir Arifin, melatarbelakangi digelarnya rapat konsolidasi untuk duduk bersama antara Forkopimda dan tiga pilar hingga tingkat desa.

"Pak Presiden juga menegaskan, bahwasannya beberapa perusahaan besar di Tanah Air mulai pindah ke China dan sebagian ke Vietnam. Padahal Indonesia bisa dan mampu bersaing dengan negara manapun," ujarnya.

Kata Arifin, isu ekonomi dari dulu menjadi isu sensitif dan investasi di daerah diminta Presiden melibatkan ekonomi mikro di daerah.

"Jangan gigit orang yang benar, jangan takut takuti desa untuk berinovasi untuk berinvestasi. PMD dan Inspektorat harus selaras dan jangan takut bersuara," katanya.

Dia juga ingin investor tanam duit ke daerah, jangan kekayaan daerah untuk dibawa ke luar.

"Serta jangan jual-jual lahan namun justru kita tawarkan lahan strategis desa maupun BUMDes kepada investor sehingga tidak hanya menciptakan lapangan pekerjaan dan mendapatkan CSR saja, melainkan ada saham yang bisa kita terima dari bagi hasil keuntungan yang bisa meningkatkan pendapatan Desa untuk membangun desa," kata Arifin.
Bupati Trenggalek Moch Nur Arifin (tengah) didampingi Kapolres Trenggalek AKBP Jean Calvijn Simanjuntak (kanan) dan Dandim 0806/Trenggalek Letkol Inf Dodik Novianto (kiri) menyampaikan sambutan dalam rapatkonsolidasi forkopimda di Pendopo Trenggalek, Senin (2/12/2019) (Foto HO Humas Pemkab Trenggalek)

Dalam kesempatan yang berbeda, Kapolres Trenggalek AKBP Jean Calvijn Simanjuntak, menambahkan bahwa konsolidasi yang digelar tiga pilar di Trenggalek merupakan tindak lanjut dari Rakornas Indonesia Maju yang digelar Presiden dan Rakor Provinsi, beberapa waktu lalu.

"Ada lima program strategis dan ini saya harapkan bisa online mulai dari pusat hingga ke tingkatan paling bawah yaitu desa," ujarnya.

Pamen Polri ini menyebutkan bahwasannya apapun yang sudah digariskan dalam program Indonesia Maju, Polres Trenggalek menyatakan siap mendukung dan melakukan upaya percepatan.

"Jangan mencari-cari atau tidak mengingatkan, mendiamkan-mendiamkan tindak pidana itu tidak diperbolehkan," ujarnya.

Bila melihat potensi yang mengarah tindak pidana tolong ingatkan dan Forkopimda maupun tiga pilar satu outputnya, kebermanfaatannya untuk warga Trenggalek.

"Apa yang kita lakukan harus dirasakan oleh masyarakat Trenggalek," katanya.

Senada, Komandan Kodim 0806 Trenggalek Letkol Inf. Dodik Novianto menambahkan bahwa konsolidasi merupakan kegiatan untuk mempererat hubungan tiga pilar mulai dari tingkat Kabupaten hingga tingkat desa.

"Tugas pokok TNI ada tiga, yakni menjaga kedaulatan bangsa dan negara, mendukung pembangunan dan membantu polri dalam menjaga ketertiban dan keamanan," katanya.

Menurut Dodik, jargon Bupati MEROKET tidak akan terwujud, bila kita (tiga pilar) tidak mendukung dan bersinergi.

"Yang utama adalah disiplin dan loyalitas, bila dianggap kurang pas kita bisa memberikan saran, bila saran dijadikan keputusan oleh pimpinan maka itu menjadi tujuan yang ingin kita capai bersama," kata Dandim Dodik Novianto.

Dia mengingatkan, bahwa apapun hal baik yang dilakukan itu akan menjadi sebuah nilai ibadah, maka apa yang dikerjakan harus diniatkan untuk beribadah sehingga dapat bermanfaat pada kehidupan kita kelak, ujarnya.
 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019