Kementerian BUMN mengungkapkan alasan mengajukan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara sebagai kandidat Direktur Utama PLN.
"Bapak Rudiantara itu pernah memiliki pengalaman di bidang telekomunikasi, artinya beliau pernah memegang perusahaan besar juga di bisnis," ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Senin.
Arya mengatakan bahwa dengan demikian Rudiantara pernah memiliki pengalaman dalam membidangi perusahaan besar.
Siapapun yang dipilih Menteri BUMN, lanjutnya, tiga orang kandidat yang diusulkan tersebut semuanya memiliki pengalaman di bisnis dan sudah masuk kriteria sehingga Menteri BUMN bisa mengusulkannya kepada Presiden Joko Widodo.
Sosok kandidat Dirut PLN yang dicari merupakan sosok profesional dan kuat serta memahami alur bisnis.
Sebelumnya Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyampaikan hal tersebut saat ditanya wartawan mengenai hasil Tim Penilai Akhir (TPA) untuk Rudiantara.
Rudiantara adalah Menkominfo periode 2014-2019. Sebelum menjadi Menkominfo, Rudiantara pernah menjadi Wakil Dirut PT PLN pada 2008-2009 lalu.
Selama di PLN, ia terlibat dalam pencarian pendanaan perusahaan terutama pinjaman untuk proyek pembangkit listrik 10 ribu megawatt. Setelahnya, ia mengundurkan diri.
Pramono mengatakan bahwa proses TPA sudah selesai, dan saat ini bolanya di Menteri BUMN.
Pramono mengakui bahwa Presiden Joko Widodo sedang berkonsentrasi untuk memperbaiki kondisi perekonomian.
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan sejumlah nama yang menjadi komisaris maupun direksi BUMN. Nama-nama tersebut antara lain Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina, Pahala N Mansury sebagai Direktur Utama BTN sedangkan Komisaris Utama BTN adalah Chandra Hamzah. Erick Thohir juga mengangkat Orias Petrus Moedak menjadi Dirut PT Inalum (Persero). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Bapak Rudiantara itu pernah memiliki pengalaman di bidang telekomunikasi, artinya beliau pernah memegang perusahaan besar juga di bisnis," ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Senin.
Arya mengatakan bahwa dengan demikian Rudiantara pernah memiliki pengalaman dalam membidangi perusahaan besar.
Siapapun yang dipilih Menteri BUMN, lanjutnya, tiga orang kandidat yang diusulkan tersebut semuanya memiliki pengalaman di bisnis dan sudah masuk kriteria sehingga Menteri BUMN bisa mengusulkannya kepada Presiden Joko Widodo.
Sosok kandidat Dirut PLN yang dicari merupakan sosok profesional dan kuat serta memahami alur bisnis.
Sebelumnya Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyampaikan hal tersebut saat ditanya wartawan mengenai hasil Tim Penilai Akhir (TPA) untuk Rudiantara.
Rudiantara adalah Menkominfo periode 2014-2019. Sebelum menjadi Menkominfo, Rudiantara pernah menjadi Wakil Dirut PT PLN pada 2008-2009 lalu.
Selama di PLN, ia terlibat dalam pencarian pendanaan perusahaan terutama pinjaman untuk proyek pembangkit listrik 10 ribu megawatt. Setelahnya, ia mengundurkan diri.
Pramono mengatakan bahwa proses TPA sudah selesai, dan saat ini bolanya di Menteri BUMN.
Pramono mengakui bahwa Presiden Joko Widodo sedang berkonsentrasi untuk memperbaiki kondisi perekonomian.
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan sejumlah nama yang menjadi komisaris maupun direksi BUMN. Nama-nama tersebut antara lain Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina, Pahala N Mansury sebagai Direktur Utama BTN sedangkan Komisaris Utama BTN adalah Chandra Hamzah. Erick Thohir juga mengangkat Orias Petrus Moedak menjadi Dirut PT Inalum (Persero). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019