Tren investasi di era digital melalui forum Koordinasi Perencanaan Penanaman Modal Daerah (KPPMD) di Kota Surabaya, Jawa Timur, terus meningkat.

"Kegiatan koordinasi KPPMD bertujuan menyiapkan perencanaan penanaman modal yang sesuai dengan situasi dan kemampuan daerah," kata Kabid Promosi dan Pengembangan Investasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Surabaya Agus Setyoko di forum KPPMD bertajuk Peningkatan Investasi Kota Surabaya melalui Optimalisasi Pemanfaatan Ekonomi Digital di Surabaya, Rabu.

Menurut dia, geliat investasi di Kota Surabaya terus menunjukkan tren yang positif. Para investor, baik dari dalam maupun luar negeri menunjukkan keseriusannya untuk berinvestasi di Surabaya. Hal ini tentu saja karena dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya karena kondisi Kota Surabaya yang aman dan ramah masyarakatnya.

Namun, lanjut dia, di era serba digital ini juga menuntut Pemerintah Kota Surabaya untuk merumuskan sebuah formula agar tren investasi di Kota Pahlawan terus meningkat, salah satunya melalui forum KPPMD.

Forum tersebut mempertemukan berbagai instansi dan pelaku usaha ini bertujuan untuk mendalami potensi-potensi serta faktor kendala yang dihadapi para pelaku usaha di Surabaya, khususnya di bidang startup digital. Dengan demikian, kata dia, diharapkan dapat menciptakan peluang-peluang untuk merumuskan formula baru meningkatkan tren investasi di Surabaya.

Agus menjelaskan melalui KPPMD tersebut, pihaknya ingin mengoptimalkan peluang investasi di era serba digital ini, baik bagi para pelaku usaha baru, maupun yang sudah ada. Sebab, saat ini aktivitas perekonomian khususnya investasi secara global telah didominasi oleh digital di berbagai aspek atau sektor.

"Ekonomi digital memberikan harapan baru bagi negeri ini, terutama dengan kelahiran perusahan-perusahaan rintisan yang berjaya menggaet investor global," katanya.

Untuk itu, kata dia, pihaknya memastikan bahwa Pemkot Surabaya terus berupaya untuk menstimulus kelahiran usaha-usaha rintisan digital setaraf global. Hal ini nantinya sejalan dengan tugas dan fungsi DPM-PTSP untuk meningkatkan iklim realisasi investasi di Kota Surabaya.

Harapannya, lanjut dia, muncul ide-ide gagasan yang dapat mendorong capaian iklim dan realisasi investasi di Kota Surabaya yang berkelanjutan dan sustainable. "Khususnya ekonomi digital, sebagai bahan masukan untuk perencanaan dan evaluasi kegiatan penanaman modal di tahun berikutnya," katanya.

Sementara itu, Koordinator Program Studi S2 Magister Manajemen Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Gancar Candra Premananto menambahkan, sektor UMKM di bidang digital memang saat ini berpotensi besar di Asean.

Tapi, di sisi lain, ia menilai bahwa persaingan di dunia digital juga terbilang tinggi sehingga butuh sebuah akses yang mendukung untuk pemasaran. "Hal seperti ini biasa terjadi pada pelaku usaha baru. Inilah tantangan yang harus diselesaikan bersama. Memang tantangannya adalah bagaimana memasarkan produk startup yang ada ini," ujarnya.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019