Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mengenalkan destinasi wisata air baru yang dibuat atas kesadaran masyarakat lewat Festival Cipta Wisata Tebar Ikan Terkendali (Barkanli).
Sungai yang ditebar ribuan ikan nila dan tombro dan menjadi objek wisata baru ini berada di Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, Banyuwangi. Selain menjadi destinasi wisata dengan menebar ikan ini juga bertujuan menjaga kebersihan sungai yang selama ini banyak sampah..
"Ide ini sangat bagus, bagaimana membuat warga sekitar menjadi sungkan saat membuang sampah di sungai. Cara unik yang mereka pilih berhasil menyulap sungai kumuh menjadi tempat wisata yang menarik," ujar Staf Ahli Bupati Bidang SDM dan Kemasyarakatan Pemkab Banyuwangi Dwi Yanto di Banyuwangi, Selasa.
Festival Cipta Wisata Tebar Ikan Terkendali (Barkanli) ini, katanya, mengenalkan upaya warga setempat yang menjadikan sungai sebagai lokasi wisata, karena dengan menjadi objek wisata, kebersihan air sungai bisa terjaga.
"Dengan diubah menjadi tempat wisata dan lokasi penebaran ikan secara terkendali, maka otomatis warga akan ikut menjaga kebersihan sungai. Kemarin sudah ditebar 3.000 bibit ikan nila dan tombro, serta penanaman 25 pohon cemara udang di tepian sungai," paparnya.
Selain wisata menjadi air dan sentra kuliner, sungai ini juga dijadikan tempat pemancingan, budi daya ikan air tawar, wisata transportasi air, terapi ikan dan pusat kebudayaan.
Ia berharap, dengan menjadi destinasi wisata perekonomian warga juga akan turut meningkat dan di tempat wisata itu bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Hari Cahyo Purnomo mengatakan potensi perikanan budi daya di kawasan itu merupakan salah satu upaya restocking terhadap potensi perikanan Banyuwangi.
"Ini adalah upaya restocking, agar persediaan ikan di Banyuwangi aman. Sebelumnya Banyuwangi sudah punya gerakan Masyarakat Pangan Mina Lestari (Gema Pamili) menuju ekowisata. Kami ingin terus kembangkan di semua sektor, baik di perikanan laut, pantai maupun darat. Di darat ada potensi semacam ini yang bisa dikembangkan," katanya.
Data diperoleh, Sungai Kampung Pinggir Kanal di Kecamatan Cluring, sebelumnya dikenal penuh sampah. Banyak masyarakat yang buang sampah dan buang air besar di sungai yang mengalir di antara dua dusun itu.
Namun, saat ini sungai yang dikenal dengan Dam BCL 5 berubah menjadi wisata air dan sentra kuliner, dan ini setelah ribuan ikan bantuan dari Dinas Perikanan dan Pangan kabupaten setempat ditebar di sepanjang sungai.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Sungai yang ditebar ribuan ikan nila dan tombro dan menjadi objek wisata baru ini berada di Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, Banyuwangi. Selain menjadi destinasi wisata dengan menebar ikan ini juga bertujuan menjaga kebersihan sungai yang selama ini banyak sampah..
"Ide ini sangat bagus, bagaimana membuat warga sekitar menjadi sungkan saat membuang sampah di sungai. Cara unik yang mereka pilih berhasil menyulap sungai kumuh menjadi tempat wisata yang menarik," ujar Staf Ahli Bupati Bidang SDM dan Kemasyarakatan Pemkab Banyuwangi Dwi Yanto di Banyuwangi, Selasa.
Festival Cipta Wisata Tebar Ikan Terkendali (Barkanli) ini, katanya, mengenalkan upaya warga setempat yang menjadikan sungai sebagai lokasi wisata, karena dengan menjadi objek wisata, kebersihan air sungai bisa terjaga.
"Dengan diubah menjadi tempat wisata dan lokasi penebaran ikan secara terkendali, maka otomatis warga akan ikut menjaga kebersihan sungai. Kemarin sudah ditebar 3.000 bibit ikan nila dan tombro, serta penanaman 25 pohon cemara udang di tepian sungai," paparnya.
Selain wisata menjadi air dan sentra kuliner, sungai ini juga dijadikan tempat pemancingan, budi daya ikan air tawar, wisata transportasi air, terapi ikan dan pusat kebudayaan.
Ia berharap, dengan menjadi destinasi wisata perekonomian warga juga akan turut meningkat dan di tempat wisata itu bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Hari Cahyo Purnomo mengatakan potensi perikanan budi daya di kawasan itu merupakan salah satu upaya restocking terhadap potensi perikanan Banyuwangi.
"Ini adalah upaya restocking, agar persediaan ikan di Banyuwangi aman. Sebelumnya Banyuwangi sudah punya gerakan Masyarakat Pangan Mina Lestari (Gema Pamili) menuju ekowisata. Kami ingin terus kembangkan di semua sektor, baik di perikanan laut, pantai maupun darat. Di darat ada potensi semacam ini yang bisa dikembangkan," katanya.
Data diperoleh, Sungai Kampung Pinggir Kanal di Kecamatan Cluring, sebelumnya dikenal penuh sampah. Banyak masyarakat yang buang sampah dan buang air besar di sungai yang mengalir di antara dua dusun itu.
Namun, saat ini sungai yang dikenal dengan Dam BCL 5 berubah menjadi wisata air dan sentra kuliner, dan ini setelah ribuan ikan bantuan dari Dinas Perikanan dan Pangan kabupaten setempat ditebar di sepanjang sungai.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019