Pemerintah Provinsi (Pemprov)  Jawa Timur (Jatim) menyiapkan program “Jalan Lain Menuju Mandiri Dan Sejahtera Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan” (Jalin Matra-PFK) sebagai wakil provinsi setempat pada lomba pelayanan publik internasional.

"Program itu menjadi satu-satunya inovasi program di lomba pelayanan publik internasional atau United Nations Public Service Awards (UNPSA) 2020," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Provinsi Jatim, Mohammad Yasin di Surabaya, Senin.

Program tersebut, tambah dia sempat menjadi finalis pada perlombaan tingkat sama pada 2018 dalam kategori pelayanan publik yang responsif gender untuk mencapai sasaran Sustainable Development Goals (SDGs).

"Tahun depan kategorinya juga sama," ucapnya.

Ia menyampaikan, program Jalin Matra-PFK terpilih bersama 19 program inovasi lainnya dari berbagai daerah di Indonesia yang dipilih dari Top 45 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019 dan peserta serta finalis UNPSA 2019 yang perkembangan inovasinya masih berkelanjutan.

Program itu juga dinilainya memiliki kesiapan dan kesesuaian baik dengan tujuan, kriteria, dan indikator SDGs, termasuk ketersediaan data yang diperlukan dari awal inovasi dilahirkan sampai dampak dari inovasi.

Selain itu, ia mengklaim selama lima tahun berjalan program tersebut telah menjangkau hampir 87 ribu Kepala Rumah Tangga Perempuan (KRTP) melalui kegiatan PFK, dengan diberi bantuan modal usaha produktif sebesar masing-masing Rp2,5 juta serta jenis usaha yang tergantung permintaan KRTP, asalkan sesuai ketentuan berlaku.

"Program ini mengintervensi kelompok perempuan dengan tingkat kesejahteraan 10 persen terendah, yang menjadi kepala rumah tangga akibat perceraian atau ditinggal mati suaminya," jelasnya.

Tak itu saja, Yasin juga mengungkapkan bahwa program Jalin Matra juga ikut menyumbang penurunan angka kemiskinan pedesaan di Jatim.

Berdasarkan data kemiskinan yang dirilis Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur pada Maret 2019, lanjut dia, disebutkan bahwa pada periode September 2018-Maret 2019 kemiskinan di pedesaan turun sebesar 171.070 orang (0,78 persen), sedangkan di perkotaan turun 8.820 orang (0,13 persen).

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019