Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, meraih penghargaan Kabupaten Sehat di Indonesia dan penghargaan Swasti Saba Wistara Tingkat Nasional 2019 diserahkan Menteri Dalam Negeri kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar di Gedung Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Selasa.

Dalam keterangan tertulis diterima ANTARA di Banyuwangi, Bupati Azwar Anas mengemukakan, penghargaan Kabupaten Sehat yang diterima Banyuwangi merupakan sebuah kebanggaan bagi daerah. Apalagi, penghargaan itu merupakan kategori tertinggi dalam penilaian yang dilakukan Kementerian Kesehatan bersama Kemendagri.

"Kami bersyukur atas penghargaan ini. Penghargaan ini jadi penyemangat untuk terus meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Penghargaan ini bagi kami juga indikator bagaimana pengelolaan lingkungan di Banyuwangi berjalan dengan baik," kata Bupati Anas.

Penghargaan Kabupaten Sehat kategori Swasti Sabha Wistara merupakan penghargaan tertinggi dalam penilaian kabupaten sehat yang meliputi enam komponen tatanan.

Di antaranya, kawasan permukiman dan sarpras sehat, kawasan sarana lalu lintas yang tertib, pelayanan transportasi, kawasan industri dan perkantoran sehat, kawasan pariwisata sehat, ketahanan pangan dan gizi, serta kehidupan masyarakat sehat yang mandiri.

"Tujuan Banyuwangi menjadi kabupaten sehat mutlak diperlukan, karena memberikan output berupa kesehatan masyarakat yang semakin baik dan meningkat. Kalau masyarakatnya sehat, akan berpengaruh pada perkembangan daerahnya," ujarnya.

Menurut Azwar Anas, kesehatan merupakan prioritas utama dalam pembangunan daerah bersama dengan sektor pendidikan. Untuk itu, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan warganya dengan melibatkan banyak pemangku kepentingan.

Ia menambahkan, inovasi-inovasi di bidang kesehatan terus dikembangkan di Banyuwangi, mulai dari layanan jemput bola warga miskin oleh puskesmas, hingga Mal Orang Sehat atau pemkab setempat melakukan perubahan paradigma terkait fungsi puskesmas agar menjadi Mal Orang Sehat.

"Puskesmas kini harus menjalankan fungsi preventif kesehatan, menjadi jujugan warga untuk menjaga kondisi kesehatan tubuhnya," ucapnya.

Selain itu, juga ada forum Banyuwangi Sehat yang terdiri dari banyak pemangku kepentingan yang mendampingi pemkab untuk mewujudkan Banyuwangi sebagai Kabupaten Sehat.

"Perubahan lingkungan juga kami lakukan dengan membuat ruang terbuka hijau di banyak kecamatan. Fungsinya tidak hanya mempercantik wajah daerah, namun juga sebagai pusat warga berkumpul dan beraktivitas bersama," katanya.

Pada 2015, Banyuwangi juga memperoleh predikat Swasti Sabha Padapa dengan dua komponen tatanan, dan tahun 2017 meraih Swasti Sabha Wiwera dengan empat tatanan.

Data diperoleh, mengenai penilaian tatanan, di kawasan pemukiman sarana dan prasarana umum sehat, penilaian yang dilakukan seperti ketersediaan sarana prasarana kebersihan dan sistem sanitasi lingkungan.

Salah satunya, program toilet bersih yang telah diterapkan di sekolah-sekolah maupun perkantoran berhasil menambah nilai tambah untuk Banyuwangi.

Sedangkan untuk tatanan kehidupan masyarakat sehat yang mandiri, salah satu penilaiannya didasarkan pada tercipta kesadaran pemanfaatan posyandu dan puskesmas sebagai pusat kesehatan masyarakat.

Untuk tatanan kawasan sarana lalu lintas yang tertib, Banyuwangi memiliki inovasi uji kendaraan bermotor berbahan bakar bensin dan solar berbasis teknologi informasi dan daring. Serta Banyuwangi melakukan pengawasan ketertiban lalu lintas melalui Area Traffic Control System (ACTS) pertama di Jawa Timur.

Mengenai Pariwisata Sehat, salah satu keunggulannya adalah Pemkab Banyuwangi telah melatih pengelola wisata untuk penanganan keselamatan pengunjung.

Pada tatanan ketersediaan pangan dan kondisi masyarakat, Banyuwangi dinilai memiliki stok pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan warganya sementara untuk tatanan ketersediaan air bersih, IPAL dan Jamban, Banyuwangi dinilai sudah memenuhi standar.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019