Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengukuhkan dua guru besar dari Departemen Kimia Fakultas Sains dan Departemen Arsitektur Fakultas Arsitektur, Desain dan Perencanaan (FADP) di Auditorium Gedung Research Center ITS, Senin.

Keduanya adalah Prof Vincentius Totok Noerwasito yang dikukuhkan sebagai guru besar bidang Ilmu Konstruksi dan Bahan Arsitektur, serta Prof Hamzah Fansuri sebagai guru besar bidang Ilmu Kimia yang menggenapkan jumlah guru besar ITS menjadi 120 orang.

Dalam orasi ilmiahnya, Vincentius Totok Noerwasito yang menjadi guru besar ITS ke-119 menyampaikan hasil penelitiannya dengan judul Rancang Bangun Bata Tanah Padat sebagai Solusi Pengadaan Perbataan di Indonesia.

"Bata tanah padat dapat menggantikan posisi bata tanah merah yang sudah tidak direkomendasikan oleh beberapa negara saat ini karena menimbulkan polusi udara," katanya.

Selain dapat dibuat tanpa melakukan pembakaran, kata Totok, bata tanah padat tersebut juga dapat memadukan fungsi lokal teknologi dengan konsep arsitektur saat ini.

"Bahkan bahan dari bata tanah padat ini juga dapat dipadukan dengan berbagai limbah industri seperti kertas, serbuk kayu, dan lain sebagainya," ujarnya.

Sementara itu, profesor ITS yang ke-120 yaitu Hamzah Fansuri menyampaikan orasi ilmiahnya yang berjudul Material untuk Energi dan Lingkungan: Membran Berbasis Oksida Perovskit dan Geopolimer.

Penemuan tersebut tentu menjadi salah satu jawaban atas sumber daya alam fosil yang semakin langka keberadaannya.

Ketua Dewan Profesor ITS, Prof Dr Ir Nadjadji Anwar MSc dalam sambutannya berharap agar kedua profesor baru tersebut dapat menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat dengan baik. Sekaligus juga menjadi pemikir permasalahan bangsa Indonesia ini.

Pada kesempatan yang sama, Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng juga berpesan agar kedua profesor baru tersebut dapat meningkatkan dan mengembangkan pendidikan di ITS sendiri.

"Meningkatnya jumlah profesor ini juga sebagai bukti bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki ITS juga meningkat (kualitasnya)," kata guru besar Teknik Elektro tersebut.

Menurut rektor yang akrab disapa Ashari ini, hidup-matinya perguruan tinggi dan bangsa sendiri juga terdapat pada penelitian. Sehingga ketika melihat peluang bonus demografi beberapa tahun ke depan, adanya lapangan pekerjaan yang baru harus disiapkan. Hal itu juga akan mempercepat Indonesia menjadi negara maju.

Namun, lanjut Ashari, hal tersebut juga akan menjadi sebuah bencana jika tidak dilakukan dengan baik. "Oleh karena itu, semoga kita semua bisa memberikan kontribusi dan berinovasi untuk meningkatkan ekonomi negara Indonesia," tuturnya.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019