Sebanyak 32 komunitas menggelar bakti sosial dengan tema "Kolaborasi Pahlawan Masa Kini" di Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Sumbo, Kelurahan Simolawang, Kecamatan Simokerto, Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu.
"Jadi tujuan dari bakti sosial (baksos) ini sebagai bentuk rasa cinta dan kepedulian kepada sesama," kata ketua panitia kegiatan, Yuni Rahayu, di sela-sela acara itu di Surabaya, Minggu.
Ia menjelaskan tentang tema kegiatan itu karena setiap zaman selalu ada pahlawan. Relawan dari 32 komunitas sosial, lanjut dia, merupakan pahlawan yang tidak dikenang dan rela bekerja dengan ikhlas untuk membantu masyarakat Surabaya.
"Relawan ini pahlawan untuk bangsa dan Surabaya. Kami ingin relawan ini menjadi kepanjangan tangan pemkot untuk memakmurkan warga Surabaya," kata Ayu, sapaan akrab Yuni Rahayu.
Ayu mengatakan ada banyak kegiatan yang digelar dalam memperingati Hari Pahlawan tahun ini, di antaranya layanan cek kesehatan dan pengobatan gratis, pembagian sembako, serta santunan untuk anak yatim dan dhuafa.
Selain itu, lanjut dia, pelatihan kepada ibu-ibu rumah tangga, seperti membuat sabun dari jelantah dan hiburan dolanan tradisional untuk anak-anak.
Kegiatan itu juga dihadiri kalangan anggota DPRD Surabaya, seperti Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astusi dan Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Surabaya Arif Fathoni.
Kedua anggota legislatif itu mengapresiasi bakti sosial tersebut. Mereka mengaku bangga menjadi warga Surabaya karena melihat semakin banyak kelompok atau komunitas yang memiliki semangat sosial untuk berbagi.
"Terima kasih kepada teman-teman Surabaya Berbagi. Tentu program-program dari Pemerintah Kota Surabaya dan DPRD Surabaya membutuhkan 'support' dan variasi program dukungan dari semuanya," kata Reni yang politikus Partai Keadilan Sjeahtera (PKS) itu.
Ia mengatakan suatu kota dan masyarakatnya yang ingin maju maka semua harus saling berkolaborasi atau bersinergi.
Namun demikian, ia memastikan bahwa selama ini pemkot bersama DPRD Surabaya terus memberikan perhatian kepada warganya, seperti membuat kebijakan-kebijakan untuk kesejahteraan warga.
Namun, lanjut dia, sumber daya itu tidak hanya dari pemkot dan DPRD, tetapi bisa juga dari kalangan masyarakat atau kelompok.
"Inilah sumber daya, ketika dikolaborasikan maka menjadi kekuatan yang besar, Surabaya akan menjadi rujukan bagi kota-kota lain di Indonesia. Semoga kegiatan ini memberikan kemanfaatan dan tidak hanya dirasakan di sini, tapi di tempat-tempat lain juga," katanya.
Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fatoni berharap, kegiatan itu bisa berlangsung tidak hanya satu tahun sekali, tapi per semester atau enam bulan.
"Pada prinsipnya setiap kerja-kerja sosial yang dilakukan oleh warga maupun komunitas yang ingin meringankan beban sesama warga Surabaya, kalau rutin diselenggarakan Insyaallah semangat gotong royong warga Surabaya akan muncul," kata Toni, sapaan lekatnya.
Apalagi, menurut Toni, kalau kegiatan itu bisa terorganisasi dengan baik maka akan semakin banyak donatur mendukungnya.
"Pada prinsipnya inilah gotong-royong ala Indonesia," katanya.
Wakil Ketua RW05, Rusunawa Sumbo, Ali Tanto mengaku mendukung dan mengapresiasi kegiatan Surabaya Berbagi itu.
"Saya berharap ini bisa terus digelar secara rutin, agar semua bisa menikmati," kata dia.
Koordinator Komunitas Jurnalis Surabaya, salah satu komunitas pendukung Surabaya Berbagi, Anto S., mengatakan kegiatan itu atas dasar kepedulian berbagai komunitas terhadap masyarakat kurang mampu.
Setidaknya, katanya, melalui Surabaya Berbagi dapat sedikit meringankan beban warga kurang mampu.
"Rasa kepedulian ini kita bangun dari teman-teman jurnalis bahwa kami tidak hanya menulis dan mencari berita. Tapi kita juga punya tanggung jawab moral kepada masyarakat," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Jadi tujuan dari bakti sosial (baksos) ini sebagai bentuk rasa cinta dan kepedulian kepada sesama," kata ketua panitia kegiatan, Yuni Rahayu, di sela-sela acara itu di Surabaya, Minggu.
Ia menjelaskan tentang tema kegiatan itu karena setiap zaman selalu ada pahlawan. Relawan dari 32 komunitas sosial, lanjut dia, merupakan pahlawan yang tidak dikenang dan rela bekerja dengan ikhlas untuk membantu masyarakat Surabaya.
"Relawan ini pahlawan untuk bangsa dan Surabaya. Kami ingin relawan ini menjadi kepanjangan tangan pemkot untuk memakmurkan warga Surabaya," kata Ayu, sapaan akrab Yuni Rahayu.
Ayu mengatakan ada banyak kegiatan yang digelar dalam memperingati Hari Pahlawan tahun ini, di antaranya layanan cek kesehatan dan pengobatan gratis, pembagian sembako, serta santunan untuk anak yatim dan dhuafa.
Selain itu, lanjut dia, pelatihan kepada ibu-ibu rumah tangga, seperti membuat sabun dari jelantah dan hiburan dolanan tradisional untuk anak-anak.
Kegiatan itu juga dihadiri kalangan anggota DPRD Surabaya, seperti Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astusi dan Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Surabaya Arif Fathoni.
Kedua anggota legislatif itu mengapresiasi bakti sosial tersebut. Mereka mengaku bangga menjadi warga Surabaya karena melihat semakin banyak kelompok atau komunitas yang memiliki semangat sosial untuk berbagi.
"Terima kasih kepada teman-teman Surabaya Berbagi. Tentu program-program dari Pemerintah Kota Surabaya dan DPRD Surabaya membutuhkan 'support' dan variasi program dukungan dari semuanya," kata Reni yang politikus Partai Keadilan Sjeahtera (PKS) itu.
Ia mengatakan suatu kota dan masyarakatnya yang ingin maju maka semua harus saling berkolaborasi atau bersinergi.
Namun demikian, ia memastikan bahwa selama ini pemkot bersama DPRD Surabaya terus memberikan perhatian kepada warganya, seperti membuat kebijakan-kebijakan untuk kesejahteraan warga.
Namun, lanjut dia, sumber daya itu tidak hanya dari pemkot dan DPRD, tetapi bisa juga dari kalangan masyarakat atau kelompok.
"Inilah sumber daya, ketika dikolaborasikan maka menjadi kekuatan yang besar, Surabaya akan menjadi rujukan bagi kota-kota lain di Indonesia. Semoga kegiatan ini memberikan kemanfaatan dan tidak hanya dirasakan di sini, tapi di tempat-tempat lain juga," katanya.
Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fatoni berharap, kegiatan itu bisa berlangsung tidak hanya satu tahun sekali, tapi per semester atau enam bulan.
"Pada prinsipnya setiap kerja-kerja sosial yang dilakukan oleh warga maupun komunitas yang ingin meringankan beban sesama warga Surabaya, kalau rutin diselenggarakan Insyaallah semangat gotong royong warga Surabaya akan muncul," kata Toni, sapaan lekatnya.
Apalagi, menurut Toni, kalau kegiatan itu bisa terorganisasi dengan baik maka akan semakin banyak donatur mendukungnya.
"Pada prinsipnya inilah gotong-royong ala Indonesia," katanya.
Wakil Ketua RW05, Rusunawa Sumbo, Ali Tanto mengaku mendukung dan mengapresiasi kegiatan Surabaya Berbagi itu.
"Saya berharap ini bisa terus digelar secara rutin, agar semua bisa menikmati," kata dia.
Koordinator Komunitas Jurnalis Surabaya, salah satu komunitas pendukung Surabaya Berbagi, Anto S., mengatakan kegiatan itu atas dasar kepedulian berbagai komunitas terhadap masyarakat kurang mampu.
Setidaknya, katanya, melalui Surabaya Berbagi dapat sedikit meringankan beban warga kurang mampu.
"Rasa kepedulian ini kita bangun dari teman-teman jurnalis bahwa kami tidak hanya menulis dan mencari berita. Tapi kita juga punya tanggung jawab moral kepada masyarakat," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019