Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus berupaya menggerakkan sektor perekonomian yang kini tengah berkembang pesat di kota pendidikan itu, yakni ekonomi kreatif yang digerakkan oleh anak-anak muda kreatif di bidang masing-masing.
Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan ekonomi kreatif di Kota Malang mengalami peningkatan cukup signifikan dan melesat mengungguli kota-kota lain. Dan, tidak salah jika Pemerintah Pusat melalui Badan Ekonomi Kreatif (Berkraf) menasbihkan Kota Malang sebagai salah satu kota paling kreatif di Tanah Air.
Untuk mendukung dan mendorong pesatnya pertumbuhan ekonomi kreatif di Kota Malang, pemerintah setempat akal memperkuat sektor ini dengan membangun Malang Creative Center (MCC) sebagai wadah sekaligus menjadi pusat ekonomi kreatif di kota yang meraih sejumlah penghargaan sebagai yang melahirkan anak-anak muda kreatif .
Berdasarkan data dari Bekraf, daya ungkit pertumbuhan ekonomi di kotaapel itu mencapai 18 persen. Angkanya lebih tinggi dibandingkan sektor lainnya yang rata-rata angka pertumbuhannya 9 persen, ucap Wali Kota Malang Sutiaji.
“MCC menjadi salah satu program, tetapi ekraf ini kan sektornya banyak, jadi bisa melalui berbagai program untuk menjawab tantangan di era revolusi industri. Apalagi, Kota Malang menjadi satu-satunya daerah yang memasukkan penguatan ekraf langsung dalam visinya," kata politikus Partai Demokrat tersebut.
MCC dibangun untuk menjawab tantangan revolusi induatri 4.0. Keinginan membangun MCC sebagai wadah ekonomi kreatif telah sejalan dengan visi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Selain sektor ekonomi kreatif, ada sembilan program yang harus dilakukan kabupaten/kota untuk kemajuan Pemprov Jatim. Di antaranya Jatim Sejahtera, Jatim Kerja, Jatim Cerdas dan Sehat, Jatim Akses, Jatim Berkah, Jatim Agro, Jatim Berdaya, Jatim Amanah, dan Jatim Harmoni.
Pemerintah kota/kabupaten sebagai penyangga pembangunan Pemprov Jatim tentu harus menerapkan semua program itu. Namun, dari semua program itu, irisannya adalah ekonomi kreatif yang dikuatkan, bahkan Kota Malang memberikan perhatian serius bagi perkembangan ekonomi yang lebih banyak ditangani anak-anak muda, khususnya yang berkaitan dengan teknologi, seperti lahirnya sebuah game yang diinisiasi anak-anak muda Kota Malang.
Kota Malang berkomitmen membangun ekonomi kreatif dan komitmen itu tertuang secara tegas dalam salah satu misi Kota Malang dan telah dipayungi dalam peraturan daerah.
Hal itu memperlihatkan keseriusan Pemkot Malang dalam mengarusutamakan sektor ekonomi kreatif sebagai tulang punggung pembangunan daerah. Oleh karenanya, atas kepercayaan untuk menjadikan kota tersebut sebagai daerah unggulan sehinggu dapat memacu pertumbuhan sektor ekonomi kreatif, khususnya potensi pelaku bidang gim dan aplikasi.
Potensi pelaku bidang gim dan aplikasi tersebut menumbuhkan keyakinan Walikota Malang bahwa komunitas dan pelaku game developers di Kota Malang, akan menjadi salah satu solusi untuk menekan angka pengangguran terbuka di kota yang dipimpinnya itu.
Apalagi, tingkat pengangguran terbuka untuk kota Malang cenderung dikontribusi oleh lulusan perguruan tinggi yang tidak kembali ke daerahnya dan menetap serta beraktivitas di kota Malang.
Keberadaan ekonomi kreatif khususnya komunitas start up dan atau game developers mampu mewadahi para sarjana dari berbagai disiplin ilmu. Berbicara aplikasi, bicara gim itu tidak hanya bicara IT tapi juga ada pelibatan aspek psikologi, manajemen, seni serta yang lainnya, sehingga ke depan sektor ekonomi kreatif di bidang aplikasi dan gim di Kota Malang mampu menjadi rujukan ideal.
BeKraf melalui Deputi Insfrastruktur, memiliki salah satu program unggulan yaitu PMK3I. Kegiatan PMK3I merupakan kegiatan yang di lakukan untuk membantu kabupaten/kota di seluruh indonesia untuk mengenali potensi Ekonomi Kreatif di wilayahnya sebagai penggerak roda perekonomian kabupaten/kota tersebut.
Tujuan utama dari program ini adalah Pemerintah Daerah di Indonesia dapat mengenali potensi Ekonomi Kreatif unggulan di wilayahnya sehingga dapat berjejaring dengan pelaku kreatif di simpul geografis maupun simpul subsektor lainnya.
Pesatnya pertumbuhan ekonomi kreatif tersebut, menjadikan Kota Malang masuk nominasi 10 Kota Kreatif nasional dengan keunggulan kompetitif subsektor game dan aplikasi.
Tim Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Deputi Infrastruktur BeKraf memasukkan Kota Malang sebagai salah satu dari 10 nomisasi kota/kabupaten kreatif tersebut. Selain Kota Malang, ada Kota Palembang, Kabupaten Majalengka, Kota Semarang, Kabupaten Rembang, Kota Surakarta, Kabupaten Kutai Kartanegara,Kota Balikpapan, Kabupaten Gianyar, dan Kota Denpasar.
Keunggulan kompetitif Kota Malang, pada subsektor aplikasi dan gim. Subsektor tersebut pertama dan satu satunya, sementara daerah lain kebanyakan bergerak pada subsektor kuliner, kriya atau fashion. Dan, Kota Malang sangat spesifik dan kekinian.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan ekonomi kreatif di Kota Malang mengalami peningkatan cukup signifikan dan melesat mengungguli kota-kota lain. Dan, tidak salah jika Pemerintah Pusat melalui Badan Ekonomi Kreatif (Berkraf) menasbihkan Kota Malang sebagai salah satu kota paling kreatif di Tanah Air.
Untuk mendukung dan mendorong pesatnya pertumbuhan ekonomi kreatif di Kota Malang, pemerintah setempat akal memperkuat sektor ini dengan membangun Malang Creative Center (MCC) sebagai wadah sekaligus menjadi pusat ekonomi kreatif di kota yang meraih sejumlah penghargaan sebagai yang melahirkan anak-anak muda kreatif .
Berdasarkan data dari Bekraf, daya ungkit pertumbuhan ekonomi di kotaapel itu mencapai 18 persen. Angkanya lebih tinggi dibandingkan sektor lainnya yang rata-rata angka pertumbuhannya 9 persen, ucap Wali Kota Malang Sutiaji.
“MCC menjadi salah satu program, tetapi ekraf ini kan sektornya banyak, jadi bisa melalui berbagai program untuk menjawab tantangan di era revolusi industri. Apalagi, Kota Malang menjadi satu-satunya daerah yang memasukkan penguatan ekraf langsung dalam visinya," kata politikus Partai Demokrat tersebut.
MCC dibangun untuk menjawab tantangan revolusi induatri 4.0. Keinginan membangun MCC sebagai wadah ekonomi kreatif telah sejalan dengan visi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Selain sektor ekonomi kreatif, ada sembilan program yang harus dilakukan kabupaten/kota untuk kemajuan Pemprov Jatim. Di antaranya Jatim Sejahtera, Jatim Kerja, Jatim Cerdas dan Sehat, Jatim Akses, Jatim Berkah, Jatim Agro, Jatim Berdaya, Jatim Amanah, dan Jatim Harmoni.
Pemerintah kota/kabupaten sebagai penyangga pembangunan Pemprov Jatim tentu harus menerapkan semua program itu. Namun, dari semua program itu, irisannya adalah ekonomi kreatif yang dikuatkan, bahkan Kota Malang memberikan perhatian serius bagi perkembangan ekonomi yang lebih banyak ditangani anak-anak muda, khususnya yang berkaitan dengan teknologi, seperti lahirnya sebuah game yang diinisiasi anak-anak muda Kota Malang.
Kota Malang berkomitmen membangun ekonomi kreatif dan komitmen itu tertuang secara tegas dalam salah satu misi Kota Malang dan telah dipayungi dalam peraturan daerah.
Hal itu memperlihatkan keseriusan Pemkot Malang dalam mengarusutamakan sektor ekonomi kreatif sebagai tulang punggung pembangunan daerah. Oleh karenanya, atas kepercayaan untuk menjadikan kota tersebut sebagai daerah unggulan sehinggu dapat memacu pertumbuhan sektor ekonomi kreatif, khususnya potensi pelaku bidang gim dan aplikasi.
Potensi pelaku bidang gim dan aplikasi tersebut menumbuhkan keyakinan Walikota Malang bahwa komunitas dan pelaku game developers di Kota Malang, akan menjadi salah satu solusi untuk menekan angka pengangguran terbuka di kota yang dipimpinnya itu.
Apalagi, tingkat pengangguran terbuka untuk kota Malang cenderung dikontribusi oleh lulusan perguruan tinggi yang tidak kembali ke daerahnya dan menetap serta beraktivitas di kota Malang.
Keberadaan ekonomi kreatif khususnya komunitas start up dan atau game developers mampu mewadahi para sarjana dari berbagai disiplin ilmu. Berbicara aplikasi, bicara gim itu tidak hanya bicara IT tapi juga ada pelibatan aspek psikologi, manajemen, seni serta yang lainnya, sehingga ke depan sektor ekonomi kreatif di bidang aplikasi dan gim di Kota Malang mampu menjadi rujukan ideal.
BeKraf melalui Deputi Insfrastruktur, memiliki salah satu program unggulan yaitu PMK3I. Kegiatan PMK3I merupakan kegiatan yang di lakukan untuk membantu kabupaten/kota di seluruh indonesia untuk mengenali potensi Ekonomi Kreatif di wilayahnya sebagai penggerak roda perekonomian kabupaten/kota tersebut.
Tujuan utama dari program ini adalah Pemerintah Daerah di Indonesia dapat mengenali potensi Ekonomi Kreatif unggulan di wilayahnya sehingga dapat berjejaring dengan pelaku kreatif di simpul geografis maupun simpul subsektor lainnya.
Pesatnya pertumbuhan ekonomi kreatif tersebut, menjadikan Kota Malang masuk nominasi 10 Kota Kreatif nasional dengan keunggulan kompetitif subsektor game dan aplikasi.
Tim Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Deputi Infrastruktur BeKraf memasukkan Kota Malang sebagai salah satu dari 10 nomisasi kota/kabupaten kreatif tersebut. Selain Kota Malang, ada Kota Palembang, Kabupaten Majalengka, Kota Semarang, Kabupaten Rembang, Kota Surakarta, Kabupaten Kutai Kartanegara,Kota Balikpapan, Kabupaten Gianyar, dan Kota Denpasar.
Keunggulan kompetitif Kota Malang, pada subsektor aplikasi dan gim. Subsektor tersebut pertama dan satu satunya, sementara daerah lain kebanyakan bergerak pada subsektor kuliner, kriya atau fashion. Dan, Kota Malang sangat spesifik dan kekinian.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019