Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mulai menggelar diskusi bersama (focus group discussion/FGD) penyusunan rencana utama geopark Banyuwangi, yang akan diajukan menjadi jaringan geopark global Unesco (Unesco Global Geopark/UGG).

Dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Banyuwangi, Jumat, Ketua tim Geopark Banyuwangi Rani Razak mengatakan saat ini Pemkab Banyuwangi bersama seluruh pemangku kepentingan terkait terus berupaya memenuhi berbagai rekomendasi yang disyaratkan Unesco agar daerah ini bisa masuk dalam jaringan geopark global Unesco, dan salah satunya menyusun rencana awal yang akan menjadi acuan pengembangan geopark di Banyuwangi.

"Alhamdulillah kita bisa berdiskusi bersama dalam FGD penyusunan master plan Geopark Banyuwangi. Rencana utama ini salah satu proses penting agar Banyuwangi bisa masuk UGG," kata Rani saat menghadiri FGD di Banyuwangi, Kamis.

Menurut ia, rencana utama membuat dengan mengacu pada petunjuk yang disyaratkan Unesco dalam proposal. Sehingga tidak kerja dua kali, karena yang dikerjakan mengikuti persyaratan dari Uneco.

Dalam FGD itu, diikuti puluhan peserta yang terdiri dari para kepala desa yang menjadi lokasi situs geopark, dan komunitas pelaku wisata di Banyuwangi.

Mereka dilibatkan, kata Rani, karena cakupan geopark luas, dan geopark sendiri merupakan sebuah kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi di mana masyarakat setempat diajak berperan melindungi dan meningkatkan fungsi warisan alam, termasuk nilai arkeologi, ekologi dan budaya yang ada di dalamnya.

Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya mengundang para kades dan komunitas di sekitar kawasan untuk hadir agar bisa memahami pentingnya geopark. Sehingga kelestarian geopark justru muncul dari bawah, yakni masyarakat sekitar yang peduli dan turut melakukan konservasi.

"Jadi, kami tidak hanya bicara tentang situs saja, namun juga membahas ekosistem yang ada di sekitar kawasan geopark. Mulai budaya, tradisi, hingga perilaku masyarakat di sekitarnya yang bisa menjaga keberlangsungan geopark itu sendiri," tutur Rani.

Rani menjelaskan bahwa saat ini pihaknya tengah menyempurnakan laporan yang akan diserahkan ke Unesco. Sejumlah rekomendasi yang disyaratkan Unesco agar Geopark Banyuwangi bisa masuk dalam UGG juga tengah dipenuhi,  di antaranya pemenuhan panel informasi serta sarana prasarana lainnya.

"Beberapa di antaranya sudah kami penuhi dan saat ini masih ada yang dalam proses pembenahan. Seperti prasyarat sosialiasi di siswa-siswa sekolah juga sudah kami lakukan gencar. Bahkan, kini di setiap kecamatan diwajibkan didirikan geopark corner di salah satu SMP di kecamatan tersebut," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berterima kasih kepada pemerintah pusat yang telah memberikan dukungan besar kepada Banyuwangi yang tengah berjuang menuju UGG.

"Kami berterima kasih kepada pemerintah pusat khususnya Kemenparekraf yang telah serius memberikan perhatian terhadap persiapan menuju UGG," katanya.

Anas nengemukakan, persiapan telah dilakukan mulai membangun infrastruktur penunjang hingga mendorong partisipasi masyarakat.

"Geopark akan menjadi daya tarik pariwisata dan bisa menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar. Untuk itu, pelibatan warga di sekitar kawasan geopark menjadi hal yang penting diperhatikan," ujarnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019