Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menegaskan akan mengoptimalkan pemanfaatan pasar tradisional yakni Pasar Setonobetek guna mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD).

"Pemerintah Kota Kediri melalui PD Pasar telah melakukan upaya persuasif melalui koordinasi dengan pedagang dan paguyuban," kata Sekda Kota Kediri Budwi Sunu saat Rapat Paripurna Penyampaian Pandangan Umum Fraksi-fraksi DPRD Kota Kediri atas Rancangan APBD Kota Kediri tahun anggaran 2020 di Gedung DPRD Kota Kediri, Kamis.

Budwi juga menambahkan, pemerintah kota juga berupaya secara administratif dengan memberi surat agar pedagang yang sampai saat ini belum menggunakan tempat usaha segera membuka kiosnya guna berdagang agar blok A bisa ramai.

Pemkot juga berharap pemanfaatan pasar tradisional tersebut juga bisa lebih optimal, sehingga turut serta menambah PAD Kota Kediri. PAD itu nantinya juga dikembalikan lagi ke warga demi kesejahteraan rakyat.

Dalam rapat tersebut dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kota Kediri Agus Sunoto dan dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Kota Kediri, para anggota DPRD Kota Kediri, perwakilan Forkopimda Kota Kediri, perwakilan BUMD, dan para Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kota Kediri. Hadir pula Sekda Kota Kediri yang mewakili Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar.

Dalam rapat paripurna tersebut, masing-masing Fraksi DPRD Kota Kediri menyampaikan pandangan umumnya terkait rancangan APBD Kota Kediri tahun anggaran 2020.

Penyampaian pandangan disampaikan oleh enam fraksi dan dua fraksi gabungan. Ada sejumlah bahasan yang disampaikan dalam pandangan fraksi tersebut di antaranya terkait penanganan dan pemanfaatan Pasar Setonobetek Kediri untuk peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019