Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko mengapresiasi kiprah para mahasiswa asal Banyuwangi di Surabaya yang getol mempromosikan budaya kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.

Salah satunya, Keluarga Pelajar Mahasiswa Banyuwangi Surabaya (KPMBS) menggelar gebyar budaya Banyuwangi di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel, Surabaya.

"Sebagai pemerintah daerah, saya turut bangga, adik-adik mahasiswa turut mengenalkan kebudayaan daerah. Meski berada jauh di perantauan, namun masih tergerak untuk mempromosikan Banyuwangi," kata Wabup Yusuf saat membuka gebyar budaya di auditorium UIN Sunan Ampel, Surabaya, Selasa (12/11) malam.

Menurut ia, saat ini kebudayaan Banyuwangi menjadi kebanggaan bagi masyarakat, seiring pelaksanaan Banyuwangi Festival, banyak kebudayaan Blambangan yang tampil di pentas nasional dan internasional.

Dengan menghidupkan kebudayaan daerah, lanjut dia, tidak hanya memperkuat karakter bangsa, namun juga bisa menjadi sarana peningkatan ekonomi kreatif.

"Dengan semakin kuatnya kebudayaan, bisa menjadi pintu masuk untuk penguatan ekonomi. Baru-baru ini, kebudayaan kita diundang dan tampil di Festival Internasional Janadariyah di Saudi Arabia. Juga tampil di sejumlah negara Eropa dan Asia lainnya," paparnya.

Gebyar budaya sendiri merupakan ajang kreasi seni Banyuwangi, seperti halnya tari gandrung, jaran goyang dan sejumlah kesenian lainnya. Selain itu, juga digelar gesah kebudayaan yang mengupas Mocoan Lontar Yusup.

Salah satu pembina KPMBS, Asrorul Umam sengaja menggelar gebyar kebudayaan untuk memperkenalkan Banyuwangi di kalangan mahasiswa.

"Orang Banyuwangi yang tinggal di Surabaya, kangen dengan seni budaya Banyuwangi kembali tampil di kampus-kampus. Sudah 24 tahun tak lagi diselenggarakan, semoga acara ini bisa mengobati rasa kangen tersebut dan terlaksana secara reguler," ujarnya.

Ajang itu juga menjadi ajang temu kangen para perantau Banyuwangi di Kota Pahlawan itu. Selain itu, sejumlah pejabat juga tampak hadir, dan salah satunya anggota DPRD Jawa Timur dari Banyuwangi, Hj Ma'mulah Harun dan sejumlah pejabat lain asal Banyuwangi.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019