Kedatangan salah satu kapal layar latih kebanggaan bangsa Indonesia, Kapal Republik Indonesia (KRI) Bima Suci, di Pelabuhan Tanjung Wangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu, disambut meriah.
KRI Bima Suci yang membawa 103 taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) ini bersandar di Indonesia usai berlayar selama 96 hari dan menyelesaikan misi diplomasi dan budaya ke sembilan negara.
"Hal ini membanggakan bagi Banyuwangi, kami berharap para taruna memiliki wawasan tambahan tentang Banyuwangi untuk kemudian bisa disampaikan ke dunia dalam misi-misi yang lain," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di sela menyambut kedatangan KRI Bima Suci.
Bupati Azwar Anas juga menyambut kedatangan KRI Bima Suci secara langsung dan mengapresiasi kehadiran kapal yang memiliki panjang 111,2 meter itu.
Bersandarnya KRI Bima Suci yang dibuat galangan kapal Freire, Spanyol, itu, kata Azwar Anas, juga bisa menjadi sarana pembelajaran bagi masyarakat Banyuwangi dan sekitarnya.
"Anak-anak bisa datang ke sini untuk belajar tentang perkapalan dan dunia pelayaran," tuturnya.
KRI Bima Suci singgah di Banyuwangi selama dua hari dan kapal latih itu terbuka untuk umum selama berada di Pelabuhan Tanjung Wangi, sehingga masyarakat bisa mengunjungi kapal tersebut.
"Ini merupakan kesempatan bagi masyarakat untuk melihat secara langsung bagaimana kehebatan TNI AL sebagai pilar penjaga kedaulatan laut Indonesia dan komponen penting untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Sekaligus ini bisa menjadi bagian dari transformasi spirit nasionalisme dan profesionalisme TNI AL bagi anak-anak muda Banyuwangi," katanya.
Para awak KRI Bima Suci ini disambut langsung Pangko Armada II Laksamana Muda Heru Kusmanto, Gubernur AAL Laksamana Muda Hadi Sucipto, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar, Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko, serta jajaran Forpimda Banyuwangi.
KRI Bima Suci yang dikomandani Letkol Laut (P) Waluyo membawa sebanyak 211 personel, terdiri 103 taruna AAL dan 19 instruktur serta 89 awak kapal.
KRI Bima Suci melaksanakan tradisi Parade Roll di perairan Selat Bali, yakni atraksi di mana taruna dan taruni AAL memenuhi tiang-tiang kapal layar dan melambaikan tangan kepada masyarakat di sekitar dermaga saat kapal akan bersandar.
"Kami telah menyelesaikan perjalanan ke sembilan negara. Terakhir, kami singgah di Darwin (Australia), lalu bertolak ke Banyuwangi," kata Komandan KRI Bima Suci Letkol Laut (P) Waluyo.
Data diperoleh, perjalanan KM Bima Suci dimulai sejak 5 Agustus 2019 dari Surabaya, dan mendatangi Filipina, Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, Brunai Darussalam, Malaysia, Myanmar, Thailand dan Australia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
KRI Bima Suci yang membawa 103 taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) ini bersandar di Indonesia usai berlayar selama 96 hari dan menyelesaikan misi diplomasi dan budaya ke sembilan negara.
"Hal ini membanggakan bagi Banyuwangi, kami berharap para taruna memiliki wawasan tambahan tentang Banyuwangi untuk kemudian bisa disampaikan ke dunia dalam misi-misi yang lain," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di sela menyambut kedatangan KRI Bima Suci.
Bupati Azwar Anas juga menyambut kedatangan KRI Bima Suci secara langsung dan mengapresiasi kehadiran kapal yang memiliki panjang 111,2 meter itu.
Bersandarnya KRI Bima Suci yang dibuat galangan kapal Freire, Spanyol, itu, kata Azwar Anas, juga bisa menjadi sarana pembelajaran bagi masyarakat Banyuwangi dan sekitarnya.
"Anak-anak bisa datang ke sini untuk belajar tentang perkapalan dan dunia pelayaran," tuturnya.
KRI Bima Suci singgah di Banyuwangi selama dua hari dan kapal latih itu terbuka untuk umum selama berada di Pelabuhan Tanjung Wangi, sehingga masyarakat bisa mengunjungi kapal tersebut.
"Ini merupakan kesempatan bagi masyarakat untuk melihat secara langsung bagaimana kehebatan TNI AL sebagai pilar penjaga kedaulatan laut Indonesia dan komponen penting untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Sekaligus ini bisa menjadi bagian dari transformasi spirit nasionalisme dan profesionalisme TNI AL bagi anak-anak muda Banyuwangi," katanya.
Para awak KRI Bima Suci ini disambut langsung Pangko Armada II Laksamana Muda Heru Kusmanto, Gubernur AAL Laksamana Muda Hadi Sucipto, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar, Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko, serta jajaran Forpimda Banyuwangi.
KRI Bima Suci yang dikomandani Letkol Laut (P) Waluyo membawa sebanyak 211 personel, terdiri 103 taruna AAL dan 19 instruktur serta 89 awak kapal.
KRI Bima Suci melaksanakan tradisi Parade Roll di perairan Selat Bali, yakni atraksi di mana taruna dan taruni AAL memenuhi tiang-tiang kapal layar dan melambaikan tangan kepada masyarakat di sekitar dermaga saat kapal akan bersandar.
"Kami telah menyelesaikan perjalanan ke sembilan negara. Terakhir, kami singgah di Darwin (Australia), lalu bertolak ke Banyuwangi," kata Komandan KRI Bima Suci Letkol Laut (P) Waluyo.
Data diperoleh, perjalanan KM Bima Suci dimulai sejak 5 Agustus 2019 dari Surabaya, dan mendatangi Filipina, Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, Brunai Darussalam, Malaysia, Myanmar, Thailand dan Australia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019