Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Surabaya memberikan beasiswa kepada 30 siswa jenjang SD sampai SMA di Indonesia sebagai penanda hubungan bilateral yang baik antara Tiongkok dengan Indonesia.

"Beasiswa ini sebagai simbol perasaan sayang dan cinta masyarakat Tiongkok kepada masyarakat Indonesia. Untuk menjadikan generasi penerus yang dapat mempererat hubungan baik Indonesia dan Tiongkok," kata Konsul Jenderal RRT di Surabaya Gu Jingqi di sela acara penyerahan beasiswa di Surabaya, Senin.

Gu Jingqi menjelaskan, puluhan beasiswa diberikan kepada siswa terdiri dari 15 siswa keturunan Tionghoa dan 15 siswa bukan keturunan yang berprestasi, terutama pada pelajaran Bahasa Mandarin. Sebab, menurutnya, perkembangan Bahasa Mandarin di Indonesia sudah sangat pesat.

"Sekarang kalau dibanding pengajaran Bahasa Mandarin di Malaysia, pendidikan Mandarin di Indonesia sudah sangat baik, karena anak kecil sudah mulai belajar," ujar Gu Jingqi.

Lebih lanjut, Gu Qingji menuturkan, adanya pemberian beasiswa tersebut bermula saat dia meminta bantuan kepada rekannya yang ada di Kementerian Luar Negeri Tiongkok guna memberikan bantuan beasiswa kepada pelajar Indonesia yang berprestasi di bidang Bahasa Mandarin.

"Pemberian beasiswa ini adalah kali pertama yang diberikan Pemerintah Tiongkok kepada palajar Indonesia. Pemberian beasiswa ini dapat dilakukan karena saya dapat dukungan dari Kementerian Luar Negeri Tiongkok," ujarnya.

Gu Jingqi mengatakan, awalnya dia memandang hubungan antara Tiongkok dan Indonesia saat ini sudah terjalin sangat baik, namun ternyata hubungan itu tak terlalu baik dikarenakan banyaknya hoaks yang terjadi. Seperti adanya hoaks 10 juta tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok yang bekerja di Indonesia.

Untuk itu, dia menyatakan perlunya suatu kegiatan yang dapat merekatkan hubungan bilateral yang telah terjalin puluhan tahun tersebut.

"Saya pikir hubungan Indonesia Tiongkok sangat baik. Saya menyadari, hubungan bilateral tak begitu solid. Ada banyak diplomat Tiongkok tak tahu Surabaya di mana. Ada juga hoaks mengenai Tiongkok, seperti 10 juta TKA Tiongkok yang kerja di Indonesia," ujarnya.

Selain itu, selama ini rakyat Indonesia yang belum terlalu mengenal negara Tiongkok. Hal itu terlihat dari kunjungan wisawatawan asal Indonesia ke Negeri Tirai Bambu tersebut yang berkisar hanya 200 ribu per tahun.

"Orang Indonesia juga tidak begitu kenal Tiongkok. Kira-kira hanya 200 ribu wisatawan Indonesia yang ke Tiongkok. Itu terlalu kecil jika dibanding 260 juta penduduk Indonesia. Juga terlalu kecil jika dibanding wisatawan asal Tiongkok yang jumlahnya berkisar 2 juta di Indonesia," katanya.

Selain memberi beasiswa, untuk lebih mengenalkan Tiongkok ke masyarakat Indonesia, terutama Jatim, Konjen Tiongkok di Surabaya juga sering mengadakan kegiatan seperti buka puasa bersama anak yatim piatu di Surabaya.

"Kami buka puasa bersama anak yatim piatu dan santunan kepada umat Islam. Itulah sebenarnya perasaan orang Tiongkok sebenarnya ke orang Islam Indonesia," kata dia.

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jatim Wilayah Kota Surabaya Sukaryanto mengapresiasi pemberian beasiswa kepada puluhan siswa dan diharapkan dapat memacu prestasi siswa dan juga mempererat hubungan kedua negara, khususnya antarpelajar.

"Kami harap beasiswa seperti ini akan memacu siswa untuk giat dalam mempelajari bahasa asing. Sebab bahasa asing penting bagi pelajar Indonesia untuk bersaing di kancah internasional," katanya.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019